Tujuan penulisan skripsi ini adalah, (1) menganalisis ritus Heler Wair pada masyarakat Iantena dalam perbandingannya dengan Sakramen Pembaptisan; dan (2) menguraikan variabel turunan seperti konsep, isi, dan makna ritus Heler Wair, masyarakat Iantena, dan Sakramen Pembaptisan. Metode yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara lisan dengan narasumber atau tokoh masyarakat Iantena. Selain itu, penulisan skripsi ini juga dilengkapi dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan literatur-literatur yang berkaitan erat dengan variabel penelitian ini. Data-data penelitian tentang ritus Huler Wair itu kemudian dianalisis, sehingga ditemukan maknanya untuk dipertautkan dengan konsep tentang Sakramen Pembaptisan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ritus Huler Wair dan perayaan sakramen pembaptisan memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun kesamaan di antara keduanya, yaitu pertama, untuk keselamatan; kedua, sebagai upacara penerimaan; ketiga, memiliki kesamaan mekanisme upacara yaitu persiapan dan pelaksanaan; keempat, individu diterima dan mulai berpartisipasi dalam Gereja dan masyarakat; kelima, sebagai bentuk penghormatan terhadap wujud tertinggi; dan keenam, memiliki pengakuan terhadap wujud transenden. Terlepas dari kesamaan ini, penulis menemukan beberapa perbedaan antara ritus Huler Wair dan Sakramen Pembaptisan, yaitu pertama, waktu dan tempat pelaksanaan; kedua, perbedaan ruang lingkup; ketiga, pemimpin perayaan; keempat, orang-orang yang terlibat; kelima materi, simbol, dan forma. Setelah menemukan unsur-unsur yang sama dan berbeda pada ritus Huler Wair dan Sakramen Pembaptisan, penulis membuat perbandingan antara keduanya. Upaya ini dapat membantu masyarakat Iantena, sehingga mereka tidak lagi mengalami kebingungan, kesalahpahaman, dan pandangan yang keliru tentang hubungan antara ritus Huler Wair dan Sakramen Pembaptisan.