Masih banyak pelanggaran terhadap martabat manusia yang tidak tampak. Manipulasi sistem sosial, politik dan ekonomi mengakibatkan kesenjangan yang amat jauh antara sesama warga bangsa. Perumusan regulasi dan pelaksanaannya yang diwarnai ketidakjujuran pun turut melahirkan penderitaan. Proses manipulatif mengakibatkan jutaan rakyat jatuh ke dalam kemiskinan sistemik yang berkepanjangan. Mereka tidak mampu bertahan hidup dan berkembang menuju kesejahteraan. Di dalam situasi itu, persaudaraan berdasarkan kemanusiaan sangat penting. Semua warga negara Indonesia harus merasa terpanggil untuk kemanusiaan. Khususnya, Umat Katolik perlu melakukan upaya-upaya memperkokoh “persaudaraan antar manusia”, agar bisa bergandengan tangan memerangi berbagai bentuk penderitaan dan kemiskinan.
Refleksi iman Katolik atas kemanusiaan yang dituliskan Kardinal Yulius Darmaadmadja, SJ menjadi kompas bagi setiap orang, khususnya Umat Katolik, untuk menghayati hidup sebagai saudara di bawah payung besar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan menghayati persaudaraan sejati, kemanusiaan yang adil, dan pemuliaan manusia, kita bisa mewujudkan cita-cita bersama menuju Indonesia yang sejahtera dan maju.