Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: pertama, menjelaskan praktik ritus Tapouen Anah, kedua, menjelaskan makna ritus Tapouen Anah dalam perbandingan teologi sakramen pembaptisan. Ketiga, menjelaskan titik temu antara ritus Tapouen Anah dan teologi sakramen pembaptisan serta implikasi bagi karya pastoral Gereja Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian adalah masyarakat suku Laemfaun. Teknik pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu pertama, observasi, kedua, wawancara pihak-pihak yang telah ditentukan terlebih dahulu. Ketiga, studi pustaka, dengan tujuan menemukan sumber yang kuat untuk mendukung penelitian lapangan guna mempertanggungjawabkan secara ilmiah. Ritus Tapouen Anah dapat dikomparasikan maknanya dengan sakramen pembaptisan dalam Gereja Katolik. Ritus Tapouen Anah yang dipraktikkan dalam masyarakat suku Laemfaun merupakan pintu masuk untuk menjadi anggota suku dan Sakramen Pembaptisan dalam tradisi iman Katolik, merupakan pintu masuk ke dalam Gereja dan diterima sebagai anggota umat Allah. Kedua ritus ini maknanya disejajarkan dalam proses menginisiasi seseorang menjadi anggota baru dalam suku, juga menjadi anggota baru Gereja dalam persekutuan umat Allah.