Adapun hipotesis yang dibangun penulis dalam karya ini adalah keluarga memiliki peran penting dan signifikan sebagai pendidik dalam menunjang perkembangan dan pertumbuhan iman anak di Paroki Sto. Martinus Ruto dalam terang dokumen Familiaris Consortio. Dengan kata lain, keluarga adalah pendidik pertama dan terutama yang sangat menentukan perkembangan iman anak di Paroki Sto. Martinus Ruto. Hipotesis itu juga bertolak dari pentingya peran keluarga sebagaimana tertuang dalam anjuran apostolik Familiaris Consortio. Penulis menggunakan dokumen tersebut sebagai titik tolak atau pisau analisis yang memperkuat dan mendukung argumentasi penulis. Penulisan tesis ini bertujuan, Pertama, untuk mengkaji sejauh mana peran keluarga sebagai pendidik terhadap perkembangan iman anak di paroki Sto. Martinus Ruto seturut anjuran apostolik Familiaris Consortio. Kedua, Untuk memberikan pemahaman yang benar tentang peran keluarga sebagai pendidik dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio. Ketiga, Untuk mengetahui gambaran umum Paroki Sto. Martinus Ruto. Keempat, Untuk menemukan implikasi bagi pastoral keluarga di Paroki Sto. Martinus Ruto dalam terang Anjuran Apostolik Familiaris Consortio. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa sumber data yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. penulis mengali informasi lewat para orangtua yang ada di paroki Sto. Martinus Ruto, selain itu penulis juga menggali informasi-informasi penting dari pihak-pihak terkait seperti pastor paroki, DPP, pengurus stasi, lingkungan dan KUB. sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema. penulis mencari bahan bacaan seperti, buku-buku, jurnal, artikel, majalah, manuskrip, dokumen-dokumen Gereja, internet dan sumber-sumber lainya. Setelah memperoleh data data dan informasi melalui pertanyaan kuesioner dan wawancara tentang peran keluarga sebagai pendidik di paroki Sto. Martinus Ruto, peneliti selanjutnya melakukan analisis dan pengolahan data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa realitas pemahaman dan kesadaran akan peran orangtua atau keluarga sebagai pendidik di Paroki Santo Martinus Ruto belum sepenuhnya berjalan lancar sesuai dengan harapan seperti yang dianjurkan oleh Paus Yohanes Paulus II dalam Familiaris Consortio. Keluarga atau orangtua di Paroki Ruto yang belum menjalankan tugas dan peranan sebagai pendidik. Hal ini tampak dalam hasil temuan penulis dalam jawaban responden mengenai realitas sisi suram peran orangtua sebagai pendidik. Segi suram atau persoalan ini menjadi tantangan bagi keluarga-keluarga di paroki Sto. Martinus Ruto bahkan di wilayah Keuskupan Agung Ende dalam menjalankan peran sebagai pendidik bagi perkembangan iman anak. Keluarga-keluarga atau orangtua di Paroki Sto. Martinus Ruto membutuhkan pendampingan pastoral yang intensif dan memadai guna merealisasikan tugas dan peran mereka sebagai pendidik yang utama dan pertama. Adapun upaya pastoral yang mesti dibuat oleh Gereja dalam karya pastoral keluarga di paroki Sto. Martinus Ruto untuk meningkatkan peran orangtua dalam mendidik dan membina iman anak agar terus berkembang. yaitu, memberikan pendidikan dan pendampingan secara berkelanjutan bagi keluarga atau orangtua, perlu adanya pendampingan dan pembinaan bagi para calon suami-istri yang hendak menikah, kerja sama dengan berbagai pihak, perlu adanya pastoral kunjungan sebagai upaya meningkatkan peran keluarga sebagai pendidik terhadap perkembangan iman anak, membantu pola pembinaan dan pendidikan di dalam keluarga dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan pendalaman iman di KUB dan menggunakan metode karya pastoral keluarga era digital.