Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami dan mengetahui karya pelayanan Tim Medis terhadap orang-orang sakit di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, (2) memahami profil RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, (3) memahami dan mengetahui isi dokumen KWI tentang pelayanan medis, (4) memahami dan mengetahui karya pelayanan Tim Medis terhadap orang-orang sakit di RSUD Larantuka ditinjau dari dokumen KWI tentang pelayanan medis dan, (5) memahami dan mengetahui implikasinya bagi karya pastoral di bidang kesehatan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan dan kepustakaan. Pada penelitian di lapangan proses pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara sedangkan penelitian kepustakaan penulis melakukan studi terhadap dokumen-dokumen milik RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibuat disimpulkan bahwa Keprihatinan Gereja terhadap masalah kesehatan cukup tinggi. Hal itu ditandai dengan diterbitkannya beberapa dokumen Konferensi Waligereja Indonesia yang berbicara tentang masalah kesehatan. Perhatian itu menandakan Gereja Katolik tidak menutup mata terhadap penderitaan umat Allah tetapi bersinergi untuk membangun hidup sehat dan selayaknya. Peneliti membuat penelitian di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dengan tema karya pelayanan tim medis terhadap orang-orang sakit seturut perspektif dokumen Konsili Vatikan II. Poin-poin penelitian itu sepenuhnya diambil dari ajaran dalam pelbagai dokumen Konferensi Waligereja Indonesia. Peneliti kemudian menemukan bahwa karya pelayanan tim medis di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka secara umum telah mewujudkan apa yang dicita-citakan gereja dalam perspektif KWI. Tim medis menjadi partner atau rekan kerja Allah di tengah dunia. Mereka terlibat sebagai perpanjangan tangan Allah untuk merawat dan menyembuhkan orang-orang sakit. Tim medis selalu mengandalkan Tuhan sehingga setiap pelayanan mereka selalu diawali dengan doa kepada orang-orang sakit juga berdoa untuk keterlibatan mereka dalam bekerja. Tim Medis sadar bahwa mereka tidak bekerja sendiri tetapi bekerja dalam tim dan selalu mengedepankan kemanusiaan dalam pelayanan. Selain itu mereka juga selalu prihatin terhadap orang-orang yang menderita. Meski begitu masih saja dijumpai ada titik suram dalam pelayanan seperti kurang tersedianya fasilitas bangunan yang baik serta beban kerja dalam keluarga memungkinkan tidak optimalnya pekerjaan mereka saat berada di rumah sakit. Untuk itu, tim medis di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka diharapkan untuk terus mengoptimalkan perannya dalam hal pelayanan terhadap orang-orang sakit. Selain itu penting disadari harus ada penguatan peran karya pelayanan tim medis sebagai rekan kerja Allah dalam menyembuhkan orang sakit, penguatan pastoral care yang melibatkan gereja, penguatan nilai-nilai kehidupan dan motivasi pelayanan tim medis terhadap orang-orang sakit di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka dan membuka perluasan jaringan kesehatan di desa-desa terpencil serta meningkatkan taraf kemakmuran tim medis. Karya pelayanan tim medis tidak akan berhenti selagi orang sakit masih ada. Dengan demikian, tim medis harus terus berusaha mengupayakan pelayanan yang lebih baik dari hari ke hari. Sekalipun karya pelayanan tim medis terhadap orang-orang sakit di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka belum mencapai kepenuhan seperti yang diidealkan oleh dokumen Konferensi Waligereja.