Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan dan menjelaskan alasan ketidakterlibatan dan minimnya partisipasi umat stasi Santa Maria Immaculata Nobo dalam perayaan Ekaristi hari Minggu. (2) mendeskripsikan dan menjelaskan pandangan Gereja mengenai makna Ekaristi dan makna hari Minggu. Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode analisa kepustakaan dan penelitian lapangan. Objek yang diteliti adalah keterlibatan dan partisipasi umat stasi Santa Maria Immaculata Nobo dalam perayaan Ekaristi hari Minggu. Sumber data utama dari penelitian ini adalah dari wawancara tatap muka dengan ketua stasi dan ketua-ketua Komunitas Umat Basis (KUB) stasi Nobo, serta data-data yang diperoleh dari beberapa narasumber. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, metode angket dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa keterlibatan dan partisipasi umat stasi Nobo dalam perayaan Ekaristi hari Minggu masih sangat kurang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM). Ini adalah masalah pokok yang melahirkan masalah-masalah baru dalam kehidupan umat stasi Nobo yang kemudian berpengaruh besar bagi perkembangan iman mereka. Kedua, sikap cuek dan masa bodoh yang tinggi. Sikap ini lahir karena ada kemalasan dalam diri umat yang menganggap hari Minggu sebagai hari istirahat (di rumah saja). Ketiga, banyak umat Nobo yang enggan terlibat dan berpartisipasi aktif dalam perayaan Ekaristi hari Minggu dikarenakan belum menemukan jiwa kepemimpinan dan karakter seorang gembala yang baik dalam diri pastor parokinya, dan sebagai umat, mereka juga belum memiliki kesadaran yang baik untuk taat kepada pastor paroki. Hal utama yang diperhatikan adalah Gereja menjadi sarana untuk membawa umat menuju keselamatan. Umat Nobo juga perlu membangun kesadaran diri untuk meningkatkan kualitas iman mereka yang ditimba langsung dalam perayaan Ekaristi hari Minggu dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini berupa saran-saran pastoral yang dapat meningkatkan keterlibatan umat dalam perayaan Ekaristi hari Minggu. Tesis dasarnya Ekaristi adalah jantung Gereja maka dituntut keterlibatan dan partisipasi aktif umat.