Detail Cantuman

No image available for this title

Text

Ritus Na’keti Sebagai Pengakuan Kesalahan Dalam Proses Kelahiran Yang Terhambat dan Pengaruhnya Bagi Perkembangan Iman Katolik Pada Masyarakat Suku Nabu di Oetopa’ – TTS


4034282201TESIS 0545PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 (25)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran umum mengenai siapa itu suku Nabu yang ada dan mendiami kampung Oetopa’ - TTS, (2) mendeskripsikan ritus Na’keti dan melihat nilai yang terkandung dalam ritus Na’keti, dan (3) melihat implikasi iman katolik bagi masyarakat adat suku Nabu. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni wawancara. Sumber data utama penelitian ini adalah masyarakat atouen meto suku Nabu yang tinggal di wilayah Oetopa’, Kecamatan Toi’Anas - Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sumber data sekunder diperoleh dari kajian-kajian terdahulu maupun melakukan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, ritus merupakan adat kebiasaan yang sudah tumbuh pada masa-masa awal agama berkembang dan dipakai terus hingga kini. Salah satunya adalah ritus Na’keti yang dihidupi oleh masyarakat suku Nabu di Oetopa’ – TTS. Na’keti merupakan ritus yang dibuat untuk memperbaiki, mengatur, meluruskan, serta mendamaikan sesuatu hal yang salah. Na’keti juga diadakan untuk melihat akar persoalan dan sakit penyakit yang terkait dengan kehidupan masyarakat suku, dan untuk memurnikan dari kesalahan, dosa atau pelanggaran yang sudah dilakukan. Masyarakat adat suku mempercayai bahwa setiap permasalahan, bencana, kemalangan, sakit penyakit, dan ketidakberhasilan yang menimpa mereka merupakan akibat dari adanya ketidakharmonisan dalam relasi dengan Uis Neno, sesama, maupun para leluhur. Pelaksanaan ritus Na’keti pada intinya dibuat untuk suatu relasi yang baik dan untuk kehidupan yang harmonis, dengan Allah (Uis Neno), para leluhur (be’ei na’i), dan sesama. Relasi yang utuh dan setara menghasilkan relasi yang baru dan yang ideal, dengan berawal dari keinginan untuk terbuka terhadap pengakuan. Dalam proses ritus Na’keti yang dibuat masyarakat suku Nabu, mencerminkan fungsi-fungsi karya keselamatan Gereja, seperti: menyembuhkan, mendamaikan, menopang, memperbaiki, serta membimbing kepada relasi yang utuh dengan sesama, para leluhur dan Allah. Ritus Na’keti yang dirayakan sungguh-sungguh adalah mengungkapkan iman dan kepercayaan mereka kepada Allah sebagai Wujud Tertinggi yang sudah ada sejak awal mula. Penghayatan yang mendalam akan nilai-nilai (religius dan sosial) dalam ritus Na’keti ini berimplikasi pada perubahan sikap dan prilaku, serta persepsi masyarakat suku Nabu mengenai: persaudaraan, persatuan, cintakasih, kebersamaan, maupun kerja sama.
Judul Seri -
No. Panggil TESIS 0545
Penerbit IFTK Ledalero : Ledalero-Maumere.,
Deskripsi Fisik ix + 133hlm.; 29 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN -
Klasifikasi NONE
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi -
Subyek Adat istiadat
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain