Gereja Selaras Zaman” yang menjadi judul buku ini diambil dari semangat dasar Konsili Vatikan II (1962-1965). Kala itu, para Bapa Konsili dari seluruh dunia datang bersidang dan berdebat serius tentang bagaimana Gereja menanggapi perkembangan dunia dalam pelbagai bidang dan dimensi. Mereka sepakat bahwa Gereja tidak bisa tidak untuk membarui pandangannya tentang dunia dengan segala bidang demi ketepatan pelayanannya. Dan, pembaruan pandangan itu harus dimulai dari pembaruan diri Gereja sendiri. Ada 16 dokumen yang ditetapkan melalui proses panjang dan melelahkan dan diyakini Bapa sendiri sebagai buah karya Roh Kudus.
Namun demikian, meski usia konsili itu telah melewati usia emas (50 tahun), ke-16 dokum tidak begitu dikenal oleh umat, dalam arti tidak dibaca oleh umat. Dokumen-dokumen itu hanya dikenal oleh mereka yang mempelajari teologi secara akademis, itupun sekadar rujukan materi kuliah. Hanya sedikit mahasiswa studi teologi, termasuk para mahasiswa calon imam, yang serius membaca dan mendalami semua dokumen tersebut baik terkait sejarah lahirnya maupun perdebatannya, juga terkait isi, serta komentar resmi Gereja dan komentar para teolog dokumen-dokumen tersebut itu.
Adapun buku Gereja Selaras Zaman ini—juga sebagai punjung tulis 74 tahun usia Monsinyur Petrus Turang dan 30 tahun Seminari Tinggi St. Mikhael, Kupang—adalah salah satu bentuk usaha untuk memperkenalkan beberapa pokok penting dari Konsili Vatikan Il kepada umat sederhana, yang ditulis oleh para imam alumni Seminari Tinggi St. Mikhael (Fakultas Filsafat Unwira, Kupang) dan beberapa awam yang juga pernah belajar filsafat dan teologi. Para penulis membahas penting Konsili Vatikan Il, yang secara pastoral dipandang sangat relevan dan aktual bagi Gereja Lokal Keuskupan Agung Kupang saat ini. Tema-tema itu antara lain, yakni Kitab Suci, communio, Liturgi, kedudukan Maria di dalam Gereja, Gereja Umat Allah, Hukum Gereja, hubungan Gereja dengan agama-agama non-kristiani, hubungan Gereja dengan Gereja-Gereja Kristen, Gereja dan perjumpaan dengan agama-agama, peran awam dalam Gereja, paham kristokrasi dalam Gereja, dan pastoral politik.