Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: pertama, menjelaskan tentang peranan Gravissimum Educationis serta urgensinya dalam upaya pembentukan karakter manusia Kristiani. Kedua, menjelaskan apa itu Gravissimum Educationis. Ketiga, menjelaskan tentang Gravissimum Educationis (seruan tentang pentingnya pendidikan Kristiani) sebagai sarana bagi Gereja untuk mempertahankan martabat manusia dan membela hak-hak asasi manusia sebagai ciptaan Tuhan yang istimewa. Keempat, menjelaskan peluang serta tantangan dalam merealisasikan Gravissimum Educationis. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengkaji buku-buku, karya ilmiah dan makalah yang berkaitan dengan pendidikan pada umumnya, pendidikan karakter dan pendidikan kristiani dalam terang Gravissimum Educationis. Sumber utama dalam penulisan ini adalah dokumen Gravissimum Educationis dan Dokumen Konsili Vatikan II. Selain buku, artikel, dan makalah, penulis juga mencari dan mendapatkan berbagai data dan gagasan melalui literatur-literatur lain yang berkaitan dengan pendidikan karakter kristiani. Melalui tulisan ini, penulis menganalisis upaya Gereja Katolik dalam meminimalisir masalah-masalah sosial yang mengancam eksistensi manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Bahwa dengan dicetusnya Gravissimum Educationis (seruan tentang pentingnya pendidikan Kristiani), Gereja secara nyata mengambil langkah konkrit yang menyentuh langsung kehidupan manusia Kristiani melalui pendidikan karakter Kristiani di sekolah-sekolah Katolik maupun bukan Katolik demi mempersiapkan umat manusia secara baik agar mampu bertahan hidup di tengah dunia yang dipengaruhi globalisasi. Gereja juga melalui Gravissimum Educationis melibatkan pihak-pihak lain seperti orang tua, para guru dan pemerintah untuk bekerja sama dalam merealisasikan pendidikan baik secara umum maupun pendidikan kristiani, sebagai wadah pembentukan karakter. Upaya Gereja dalam meminimalisir masalah-masalah kemanusiaan melalui pendidikan Kristiani pada akhirnya dimuat dalam Gravissiumum Educationis, yang diresmikan oleh Paus Paulus VI dalam sidang Konsili Vatikan II pada 28 Oktober 1965.