Penelitian ini bertujuan untuk mempresentasikan seberapa besar pengaruh penyalahgunaan teknologi informasi terhadap para remaja dalam perspektif hasil musyawarah pastoral Keuskupan Agung Ende. Dalam mewujudkan tujuan itu, penelitian ini juga mempresentasikan gambaran umum tentang teknologi informasi dan hal-hal umum lainnya, mempresentasikan gambaran umum tentang remaja dan perkembangannya, dan mempresentasikan secara singkat tentang Keuskupan Agung Ende serta Musyawarah Pastroral VII yang telah dijalankan. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi kepustakaan. Penulis mempelajari masalah-masalah dan mengumpulkan data-data tekstual dari buku-buku, jurnal, manuskrip, dan literatur online yang sesuai dengan tema tulisan ini. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa remaja saat ini sangat mudah untuk terpengaruh kepada hal-hal yang bersifat negatif dengan adanya kehadiran dari teknologi informasi. Remaja terlena dengan berbagai tawaran yang disediakan oleh teknologi informasi lewat media massa. Mereka lebih banyak menggunakan teknologi informasi untuk kesenangan mereka yang sesaat saja tanpa terlebih dahulu memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan tersebut. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan efek dan pengaruh yang buruk bagi pembentukan karakter remaja. Fenomena ini kerapkali terjadi karena kurangnya pemahaman remaja tentang pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi secara baik dan benar. Keadaan ini juga semakin diperparah oleh ketiadaan dan kurangnya pendampingan dan bimbingan dari orang tua, keluarga, dan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan remaja seperti lembaga sekolah. Berhadapan dengan persoalan yang terjadi ini, penulis mencoba untuk memberikan cara-cara atau upaya-upaya apa yang bisa dilakukan oleh remaja untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam penggunaan teknologi informasi. Remaja dalam Keuskupan Agung Ende mempunyai peran yang penting dalam melanjutkan karya pewartaan di seputar wilayah Keuskupan Agung Ende. Untuk itu demi mengatasi penyalahgunaan teknologi informasi oleh remaja dibutuhkan upaya-upaya sebagai berikut. (1) Upaya preventif adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mencegah atau mengantisipasi timbulnya suatu permasalahan. (2) Upaya represif adalah suatu tindakan aktif yang dilakukan oleh pihak yang berwajib pada saat penyimpangan itu terjadi agar dapat dihentikan. (3) Upaya kuratif adalah merevisi akibat perbuatan nakal, terutama remaja yang melakukan perbuatan tersebut. Tindakan kuratif ini berusaha untuk merubah dan memperbaiki tingkah laku yang telah terjadi dengan memberikan pembinaan dan pendidikan secara khusus.