Detail Cantuman
Text
Defence & Aviation : Menjaga Kedaulatan Negara di Udara
1034870201 | 355.03 HAK d C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
1034927202 | 355.03 HAK d C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Wilayah udara, suka atau tidak suka telah menjadi bagian yang utuh dari kedaulatan negara. Sejarah dunia mencatat peristiwa-peristiwa itu. Battle of Britain, serangan udara Jepang ke Pearl Harbor hingga pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menghentikan Perang Dunia II serta perang-perang udara lainnya terkait peran pertahanan wilayah udara kedaulatan sebuah negara. Paling mutakhir, Arab Saudi mempertontonkannya pada dunia. General Authority of Civil Aviation (GACA) mengeluarkan larangan terbang semua pesawat Qatar di wilayah udara Saudi Arabia menyusul sengketa yang terjadi antara Arab Saudi dan Qatar.
Chappy Hakim telah melekat dalam dunia dirgantara di Indonesia. Tak hanya karena pernah menjadi orang nomor satu di Angkatan Udara Indonesia, tetapi terlebih karena passion-nya yang tak pernah lepas dari kedirgantaraan Indonesia. Melalui kolom-kolomnya di kompas.com, mantan Kepala Staf TNI AU ini konsisten menyatakan keprihatinannya tentang kedirgantaraan di Indonesia.
Baginya, kedirgantaraan pertama-tama merupakan soal kedaulatan dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa, bahkan persoalan keamanan nasional. Karena itu, tak pernah jemu ia sarankan agar Indonesia berdaulat atas wilayah udaranya sendiri. Di berbagai kolom dan kesempatan, ia mengingatkan perlunya perencanaan dan pembagian yang jelas antara penerbangan sipil dan militer. Ia juga mengingatkan perlunya kedisiplinan. Alasannya, dunia penerbangan berhubungan dengan teknologi tinggi yang mensyaratkan kedisiplinan dan zero tolerance terhadap kesalahan. Selamat menikmati luasnya dirgantara Indonesia.
Chappy Hakim telah melekat dalam dunia dirgantara di Indonesia. Tak hanya karena pernah menjadi orang nomor satu di Angkatan Udara Indonesia, tetapi terlebih karena passion-nya yang tak pernah lepas dari kedirgantaraan Indonesia. Melalui kolom-kolomnya di kompas.com, mantan Kepala Staf TNI AU ini konsisten menyatakan keprihatinannya tentang kedirgantaraan di Indonesia.
Baginya, kedirgantaraan pertama-tama merupakan soal kedaulatan dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa, bahkan persoalan keamanan nasional. Karena itu, tak pernah jemu ia sarankan agar Indonesia berdaulat atas wilayah udaranya sendiri. Di berbagai kolom dan kesempatan, ia mengingatkan perlunya perencanaan dan pembagian yang jelas antara penerbangan sipil dan militer. Ia juga mengingatkan perlunya kedisiplinan. Alasannya, dunia penerbangan berhubungan dengan teknologi tinggi yang mensyaratkan kedisiplinan dan zero tolerance terhadap kesalahan. Selamat menikmati luasnya dirgantara Indonesia.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 355.03 HAK d |
Penerbit | Penerbit Buku Kompas : Jakarta., 2018 |
Deskripsi Fisik | x + 331 hlm.; 23 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-412-329-1 |
Klasifikasi | 355.03 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Pertahanan Nasional |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Chappy Hakim |
Tidak tersedia versi lain