Detail Cantuman

Image of Absurditas Agama

Text

Absurditas Agama


1035330101230.01 SCH a C-1PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
1035331102230.01 SCH a C-2PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1035332103230.01 SCH a C-3PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-10-14)
1035333104230.01 SCH a C-4PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-10-21)
Dalam dialog karya Schopenhauer ini, salah satu dari dua tokoh di dalamnya lebih mengedepankan pandangan konservatif dan populer tentang mengapa imanitupenting, memuliakan, dandibutuhkandalammasyarakat. Satu tokoh lainnya, yang tampaknya adalah diri Schopenhauer sendiri, menghabiskan waktunya untuk meragukan itu semua. Dalam salah satu argumennya dia berkata, “… pendidikan ada di tangan para pendeta, yang berkepentingan untuk menanamkan semua rukun iman di masa muda yang paling awal, sehingga menghasilkan semacam kelumpuhan pada sebagian otak, yang kemudian menimbulkan fanatisme dungu seumur hidup.”

Seperti yang banyak terjadi kepada para pemikirlogislain, Schopenhauer tidaklahkebal terhadap pesona iman. Dia sangat tertarik pada pemikiran Buddhis secara khusus, dan lebih umum lagi dia menerima bahwa kekuatan besar agama bersifat alegoris dan emosional. Namun, tentu saja, komitmennya terhadapkebenarandalamversinyatetaptidaktergoyahkan. Karenanya, ia amat menyayangkan mereka yang mencoba membela doktrin agama dengan dasar-dasar intelektual. Dalambukuini, iaberkata:“Iman dan pengetahuan tidak cocok berada di kepala yang sama: mereka seperti serigala dan domba di kandang yang sama – danpengetahuanadalahserigalanya.”
Judul Seri -
No. Panggil 230.01 SCH a
Penerbit BASABASI : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik 122 hlm.; 20 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 978-623-305-451-5
Klasifikasi 230.01
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek Absurditas Agama
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain