Detail Cantuman
Text
The Critique of Pure Reason (Kritik Nalar Murni)
1035644101 | 193.2 KAN c C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
1035645102 | 193.2 KAN c C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1035646103 | 193.2 KAN c C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-29) |
1035647104 | 193.2 KAN c C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
The Critique of Pure Reason menguraikan pemikiran Kant tentang batasan pengetahuan manusia. Kant mengemukakan bahwa pengetahuan manusia dibatasi oleh struktur dan kategori-kategori a priori dalam pikiran kita. Ia membagi pengetahuan menjadi dua domain: fenomena (apa yang dapat kita amati dan pelajari melalui pengalaman) dan noumena (realitas yang ada di luar pengalaman kita, yang tidak dapat kita ketahui).
"The Critique of Pure Reason" mencoba menyelidiki kemungkinan dan batasan pengetahuan manusia, menanggapi skeptisisme Hume dan rasionalisme Leibniz. Kant berusaha menyatukan elemen empiris dan rasional dalam sistemnya yang disebut sebagai "revolusi kopernikan dalam filsafat." Karyanya ini memiliki dampak besar pada perkembangan filsafat, dan ide-idenya masih menjadi fokus perdebatan dan interpretasi dalam dunia filsafat modern.
Kant juga mengusulkan bahwa pengetahuan kita dibentuk oleh dua sumber utama: indra (pengalaman) dan akal budi (rasionalitas). Ia mengemukakan bahwa pengetahuan kita tentang dunia eksternal bergantung pada interaksi indra dengan objek-objek di dunia luar, sedangkan pengetahuan tentang konsep-konsep universal dan prinsip-prinsip dasar berada dalam akal budi.
Salah satu konsep sentral dalam buku ini adalah “kategorikal imperatif”, yang merupakan prinsip moral universal yang mengikat semua individu. Kant berusaha untuk menemukan dasar rasional untuk etika yang tidak tergantung pada perasaan atau situasi tertentu.
Karya ini menjadi landasan penting dalam pemikiran filsafat modern dan telah memengaruhi berbagai disiplin ilmu lainnya, termasuk filsafat, psikologi, dan ilmu pengetahuan. Meskipun buku ini sangat kompleks dan sulit dipahami, itu memiliki dampak yang mendalam dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat pengetahuan dan kenyataan.
"The Critique of Pure Reason" mencoba menyelidiki kemungkinan dan batasan pengetahuan manusia, menanggapi skeptisisme Hume dan rasionalisme Leibniz. Kant berusaha menyatukan elemen empiris dan rasional dalam sistemnya yang disebut sebagai "revolusi kopernikan dalam filsafat." Karyanya ini memiliki dampak besar pada perkembangan filsafat, dan ide-idenya masih menjadi fokus perdebatan dan interpretasi dalam dunia filsafat modern.
Kant juga mengusulkan bahwa pengetahuan kita dibentuk oleh dua sumber utama: indra (pengalaman) dan akal budi (rasionalitas). Ia mengemukakan bahwa pengetahuan kita tentang dunia eksternal bergantung pada interaksi indra dengan objek-objek di dunia luar, sedangkan pengetahuan tentang konsep-konsep universal dan prinsip-prinsip dasar berada dalam akal budi.
Salah satu konsep sentral dalam buku ini adalah “kategorikal imperatif”, yang merupakan prinsip moral universal yang mengikat semua individu. Kant berusaha untuk menemukan dasar rasional untuk etika yang tidak tergantung pada perasaan atau situasi tertentu.
Karya ini menjadi landasan penting dalam pemikiran filsafat modern dan telah memengaruhi berbagai disiplin ilmu lainnya, termasuk filsafat, psikologi, dan ilmu pengetahuan. Meskipun buku ini sangat kompleks dan sulit dipahami, itu memiliki dampak yang mendalam dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat pengetahuan dan kenyataan.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 193.2 KAN c |
Penerbit | Anak Hebat Indonesia : Yogyakarta., 2024 |
Deskripsi Fisik | xxxviii + 586 hlm.; 20 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-164-408-4 |
Klasifikasi | 193.2 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Immanuel Kant, J.M.D Meiklejohn, Nundya Ferrtikasari |
Tidak tersedia versi lain