Detail Cantuman
Text
Nasib Agama, Pendidikan dan Hubungan Sosial dalam Metaverse
1035848101 | 303.483 NAS n C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
1035849102 | 303.483 NAS n C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1035850103 | 303.483 NAS n C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1035851104 | 303.483 NAS n C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Munculnya revolusi Teknologi Media Digital (TMD) tidak bisa kita tolak. TMD telah menjadi bagian sangat penting dalam membentuk pola kehidupan, pekerjaan, budaya dan identitas manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa. Tidak ada aktivitas yang tidak melibatkan TMD, dan tanpa disadari kita telah menjadi ‘a digital man.’
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa TMD bersifat ambigu, alias mendua. Pada satu sisi ia menimbulkan aspek positif, tetapi ia juga memunculkan efek negatif. Aspek positif dari TMD adalah ia menciptakan banyak kesempatan baru. TMD telah meruntuhkan batas-batas kultural, bahkan geografis. Orang dari berbagai kultur dan belahan dunia bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung, face to face. Dunia menjadi seperti kampung kecil (Mcluhan).
Namun, TMD juga menimbulkan aspek negatif. Sebagian besar masyarakat dunia, terutama mereka yang berasal dari negara-negara miskin, tidak dapat mengakses TMD. Bagi mereka, harga gawai, untuk mengakses TMD belum terjangkau. Akibatnya, sebagian masyarakat dunia terutama kaum miskin semakin termarjinalkan. Mereka semakin merasa frustrasi di tengah perkembangan jaman.
Salah satu dampak lain yang paling memprihatinkan dari TMD adalah penyalahgunaan TMD untuk menciptakan hoax dan ujaran kebencian dengan tujuan memecah-belah relasi antaretnik dan antarumat beragama. Oleh karena itu dibutuhkan
peningkatan literasi dan kebajikan dalam pemanfaatan TMD. Umat beragama, terutama kaum mudanya, harus mampu bersikap kritis, positif, dan realistis. Memang, TMD bisa mendatangkan berkat bagi kita, tetapi juga bisa menghadirkan kutuk apabila kita tidak waspada dalam penggunaannya.
Buku ini sangat bermanfaat karena menuntun kita untuk merespons kehadiran TMD secara bijak dan memanfaatkannya demi kebaikan bersama.
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa TMD bersifat ambigu, alias mendua. Pada satu sisi ia menimbulkan aspek positif, tetapi ia juga memunculkan efek negatif. Aspek positif dari TMD adalah ia menciptakan banyak kesempatan baru. TMD telah meruntuhkan batas-batas kultural, bahkan geografis. Orang dari berbagai kultur dan belahan dunia bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung, face to face. Dunia menjadi seperti kampung kecil (Mcluhan).
Namun, TMD juga menimbulkan aspek negatif. Sebagian besar masyarakat dunia, terutama mereka yang berasal dari negara-negara miskin, tidak dapat mengakses TMD. Bagi mereka, harga gawai, untuk mengakses TMD belum terjangkau. Akibatnya, sebagian masyarakat dunia terutama kaum miskin semakin termarjinalkan. Mereka semakin merasa frustrasi di tengah perkembangan jaman.
Salah satu dampak lain yang paling memprihatinkan dari TMD adalah penyalahgunaan TMD untuk menciptakan hoax dan ujaran kebencian dengan tujuan memecah-belah relasi antaretnik dan antarumat beragama. Oleh karena itu dibutuhkan
peningkatan literasi dan kebajikan dalam pemanfaatan TMD. Umat beragama, terutama kaum mudanya, harus mampu bersikap kritis, positif, dan realistis. Memang, TMD bisa mendatangkan berkat bagi kita, tetapi juga bisa menghadirkan kutuk apabila kita tidak waspada dalam penggunaannya.
Buku ini sangat bermanfaat karena menuntun kita untuk merespons kehadiran TMD secara bijak dan memanfaatkannya demi kebaikan bersama.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 303.483 CHA n |
Penerbit | Elex Media Komputindo : Jakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik | xvi + 280 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-00-5120-3 |
Klasifikasi | 303.483 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Robby I Gusti Chandra ... [et al] |
Tidak tersedia versi lain