Detail Cantuman
Text
Origins : Bagaimana Sejarah Bumi Membentuk Sejarah Umat Manusia
1036338101 | 900 DAR o C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
1036339102 | 900 DAR o C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1036340103 | 900 DAR o C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1036341104 | 900 DAR o C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Planet kita berevolusi mendorong perubahan iklim yang memaksa transisi dari nomadisme ke pertanian. Kekuatan geologi mendorong evolusi manusia di Afrika Timur. Medan pegunungan menyebabkan perkembangan demokrasi di Yunani. Pola sirkulasi atmosfer membentuk perkembangan eksplorasi global, kolonisasi, dan perdagangan. Bahkan saat ini, perilaku memilih di Amerika Serikat bagian tenggara mengikuti pola yang mendasari sedimen berumur 75 juta tahun dari laut purba.
Sejarah manusia adalah sejarah kekuatan-kekuatan ini, mulai dari lempeng tektonik dan perubahan iklim hingga sirkulasi atmosfer dan arus laut. Membawa kita miliaran tahun ke masa lalu planet Bumi, Profesor Lewis Dartnell memberi tahu kita kisah asal-muasal yang paling utama. Ketika mencapai titik di mana sejarah menjadi sains, kita melihat jaringan koneksi luas yang menopang dunia modern dan membantu kita menghadapi tantangan masa depan. Dari budidaya tanaman pertama hingga berdirinya negara modern, buku ini mengungkapkan dampak luar biasa Bumi pada bentuk peradaban manusia.
Cabang pohon evolusi manusia, yang disebut hominin, adalah bagian dari kelompok hewan primata yang lebih luas.ª Kerabat terdekat kita yang masih hidup adalah simpanse. Genetika menunjukkan bahwa perbedaan kita dari simpanse adalah proses yang panjang dan berlarut-larut, dimulai sejak 13 juta tahun lalu, dengan perkawinan silang berlanjut hingga mungkin 7 juta tahun lalu.¹ Tetapi, akhirnya sejarah evolusi kita benar-benar terpisah, dengan satu sisi memunculkan simpanse biasa dan simpanse bonobo, yang lain bercabang menjadi spesies hominin yang berbeda, dengan jenis kita sendiri, Homo sapiens, hanya membentuk satu ranting. Jika kita melihat perkembangan kita dengan cara ini, manusia tidak berevolusi dari kera-kita masih kera, sama seperti kita masih mamalia.
Semua transisi utama dalam evolusi hominin terjadi di Afrika Timur. Kawasan dunia ini terletak di dalam sabuk hutan hujan di sekitar ekuator planet, sejajar dengan Kongo, Amazon, dan pulau-pulau tropis di Hindia Timur. Karena itu, sewajarnya Afrika Timur juga memiliki hutan yang lebat, tetapi sebaliknya, wilayah ini dicirikan dengan padang rumput sabana yang kering. Sementara nenek moyang primata kita adalah penghuni pohon, yang bertahan dengan buah-buahan dan daun-daunan, sesuatu yang drastis terjadi di kawasan dunia ini, tempat kelahiran kita, mengubah habitat dari hutan yang lebat menjadi saban gersang, dan pada gilirannya mendorong lintasan evolusi kita sendiri dari primata yang bergelayutan di pohon menjadi hominin berkaki dua yang berburu melintasi padang rumput emas.
Sejarah manusia adalah sejarah kekuatan-kekuatan ini, mulai dari lempeng tektonik dan perubahan iklim hingga sirkulasi atmosfer dan arus laut. Membawa kita miliaran tahun ke masa lalu planet Bumi, Profesor Lewis Dartnell memberi tahu kita kisah asal-muasal yang paling utama. Ketika mencapai titik di mana sejarah menjadi sains, kita melihat jaringan koneksi luas yang menopang dunia modern dan membantu kita menghadapi tantangan masa depan. Dari budidaya tanaman pertama hingga berdirinya negara modern, buku ini mengungkapkan dampak luar biasa Bumi pada bentuk peradaban manusia.
Cabang pohon evolusi manusia, yang disebut hominin, adalah bagian dari kelompok hewan primata yang lebih luas.ª Kerabat terdekat kita yang masih hidup adalah simpanse. Genetika menunjukkan bahwa perbedaan kita dari simpanse adalah proses yang panjang dan berlarut-larut, dimulai sejak 13 juta tahun lalu, dengan perkawinan silang berlanjut hingga mungkin 7 juta tahun lalu.¹ Tetapi, akhirnya sejarah evolusi kita benar-benar terpisah, dengan satu sisi memunculkan simpanse biasa dan simpanse bonobo, yang lain bercabang menjadi spesies hominin yang berbeda, dengan jenis kita sendiri, Homo sapiens, hanya membentuk satu ranting. Jika kita melihat perkembangan kita dengan cara ini, manusia tidak berevolusi dari kera-kita masih kera, sama seperti kita masih mamalia.
Semua transisi utama dalam evolusi hominin terjadi di Afrika Timur. Kawasan dunia ini terletak di dalam sabuk hutan hujan di sekitar ekuator planet, sejajar dengan Kongo, Amazon, dan pulau-pulau tropis di Hindia Timur. Karena itu, sewajarnya Afrika Timur juga memiliki hutan yang lebat, tetapi sebaliknya, wilayah ini dicirikan dengan padang rumput sabana yang kering. Sementara nenek moyang primata kita adalah penghuni pohon, yang bertahan dengan buah-buahan dan daun-daunan, sesuatu yang drastis terjadi di kawasan dunia ini, tempat kelahiran kita, mengubah habitat dari hutan yang lebat menjadi saban gersang, dan pada gilirannya mendorong lintasan evolusi kita sendiri dari primata yang bergelayutan di pohon menjadi hominin berkaki dua yang berburu melintasi padang rumput emas.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 900 DAR o |
Penerbit | Pustaka Alvabet : Jakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik | vi + 376 hlm.; 23 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-220-149-1 |
Klasifikasi | 900 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Sejarah--Bumi--Evolusi--Umat manusia |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Lewis Dartnell |
Tidak tersedia versi lain