Detail Cantuman
Text
Filsafat Ensie
1005436101 | 190 EPP f | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1005437102 | 190 EPP f | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1005438103 | 190 EPP f | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Buku Filsafat Ensie membagi uraiannya ke dalam sejarah dan sistematik. Pada bagian sejarah dibahas lebih dulu filsafat Tiongkok dan Hindia, kemudian filsafat negara-negara Barat dimulai dari Yunani dan Romawi. Setelah itu, disambung dengan filsafat pada Abad Pertengahan, kemudian filsafat pada zaman baru, dan akhirnya filsafat pada zaman terbaru. Meskipun tidak diadakan pembatasan-pembatasan yang tajam nama-nama Nicolaas Cusanus dan Hegel dapat dianggap sebagai sekedar tanda-tanda pemisah [Caesuren].
Di dalam bagian sistematik diberikan ikhtiar tentang isi-isi filsafat. Ini dibagi-bagi lagi di dalam bermacam-macam golongan. Dimulai dengan metafisika, yaitu filsafat yang pertama dari Aristoteles, sebagai ajaran tentang sifat ADA pada umumnya. Di dalam mengenal sifat Ada ini, "berfikir" mempunyai peranan yang penting sekali. Kemudian disusul dengan logika dan kenisleer, yang menyelidiki cara-cara orang berfikir dan cara-cara orang mengetahui pada umumnya. Kita dapat mengenal di dalam bentuk pertama [tertentu], yang dinamakan "ilmu pengetahuan" maka dengan demikian mulailah uraian tentang wetenschapsleer atau ajaran tentang ilmu pengetahuan. Kenyataan dibagi di dalam lingkungan alam dan kebudayaan, hal ini mendorong kita ke arah filsafat alam dan filsafat kebudayaan. Kebudayaan mempunyai sejarahnya sendiri, dan sejarah ini dikupas oleh filsafat sejarah. Kebaikan, keindahan, kesusilaan dan kesenian sebagai bagian-bagian terpenting dari kebudayaan diuraikan dalam etika dan aestetika.
Di dalam bagian sistematik diberikan ikhtiar tentang isi-isi filsafat. Ini dibagi-bagi lagi di dalam bermacam-macam golongan. Dimulai dengan metafisika, yaitu filsafat yang pertama dari Aristoteles, sebagai ajaran tentang sifat ADA pada umumnya. Di dalam mengenal sifat Ada ini, "berfikir" mempunyai peranan yang penting sekali. Kemudian disusul dengan logika dan kenisleer, yang menyelidiki cara-cara orang berfikir dan cara-cara orang mengetahui pada umumnya. Kita dapat mengenal di dalam bentuk pertama [tertentu], yang dinamakan "ilmu pengetahuan" maka dengan demikian mulailah uraian tentang wetenschapsleer atau ajaran tentang ilmu pengetahuan. Kenyataan dibagi di dalam lingkungan alam dan kebudayaan, hal ini mendorong kita ke arah filsafat alam dan filsafat kebudayaan. Kebudayaan mempunyai sejarahnya sendiri, dan sejarah ini dikupas oleh filsafat sejarah. Kebaikan, keindahan, kesusilaan dan kesenian sebagai bagian-bagian terpenting dari kebudayaan diuraikan dalam etika dan aestetika.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 190 EPP f |
Penerbit | Jemmars : Bandung., 1983 |
Deskripsi Fisik | 266 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 190 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | Filsafat |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | A. Epping; Th. C. Stockum; Juntak S. F. |
Tidak tersedia versi lain