Detail Cantuman
Text
Pemikiran-pemikiran Revolusioner
1005619101 | 190 PEM p | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Keadaan politik-ekonomi Indonesia paska 1998 diakui atau tidak menjadikan gairah untuk memperbanyak ruang-ruang aktualisasi demokrasi tumbuh di mana-mana. Indonesia, sebagai negara yang bergerak dan berjuang untuk mempertahankan demokrasi, ruang-ruang saluran publik ini menjadi penting adanya. Bila tidak, reformasi hanyalah kata-kata semu yang tak bermakna bisa menjadi kenyataan. Dengan begitu, memproduksi wacana bangsa sebanyak mungkin, sebebas-bebasnya, merupakan prasyarat utama tumbuhnya Indonesia sebagai negara yang demokratis.
Di samping untuk membangun bangsa yang berpendidikan dan tercerahkan, juga dimaksudkan untuk menciptakan bangsa yang beradab, dan lebih jauh adalah menciptakan masyarakat intelektual yang demokratis.
Barangkali sumbangsih yang diberikan dari produksi wacana ini tidak langsung bisa dinikmati, namun kontribusinya untuk secara terus-menerus mencerahkan kebudayaan Indonesia tentu tidak bisa dinafikan.
Di samping untuk membangun bangsa yang berpendidikan dan tercerahkan, juga dimaksudkan untuk menciptakan bangsa yang beradab, dan lebih jauh adalah menciptakan masyarakat intelektual yang demokratis.
Barangkali sumbangsih yang diberikan dari produksi wacana ini tidak langsung bisa dinikmati, namun kontribusinya untuk secara terus-menerus mencerahkan kebudayaan Indonesia tentu tidak bisa dinafikan.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 190 PEM p |
Penerbit | Averroes Press : Malang., 2001 |
Deskripsi Fisik | xi + 265 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 9799483339 |
Klasifikasi | 190 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Karl Marx, Antonio Gramsci, Anthony Giddens, Paulo Freire |
Tidak tersedia versi lain