Detail Cantuman
Text
New Age: Wisata Spiritual Lintas Agama
1006065101 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1006066102 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1006067103 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1006068104 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1006069105 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1006070106 | 200.19 SUK n | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
New Age adalah potret zaman yang sedang gandrung meracik rasionalisme Barat dengan mistik-spiritual Timur. Hanya saja, agama formal ditolak, karena dipandang cenderung mengekang dan kering kerontang. Kesejukan spiritual bisa diselami dan dinikmati dengan menembus batas agama. Esensi semua agama diyakini sama, dan seluruh realitas dilihat sebagai pancaran Tuhan.
Hobi kaum New Ager adalah wisata spiritual lintas agama. Fenomena ini subur pada masyarakat Barat, untuk menerobos jalan buntu dalam menemukan jati diri yang terkungkung sekularisme dan modernisme. Benih New Age mulai tampak pada 1960-an. Kemudian semarak menjadi wacana publik pada 1980-an dan 1990-an. Ditandai oleh maraknya penerbitan buku yang mengusung ide dan kegelisahan para New Ager.
Gelombang New Age tak hanya melanda wilayah spiritual. Melainkan juga bidang manajemen, fisika, biologi, psikologi, serta life style. Buku mini tulisan Sukidi ini mengupas concern New Age pada soal spiritual. Diolah dari kombinasi 13 artikelnya di berbagai media cetak (1998-2000), kemudian dilengkapi catatan pustaka.
Buku ini menyediakan pintu masuk untuk mengenali garis besar gejala New Age. Sukidi memaparkan dengan kekaguman meluap-luap diskursus utama kalangan New Ager serta deretan buku standar New Age yang penting diperdalam. Pembaca, misalnya, disodori ringkasan novel spiritual The Celestine Prophecy karya James Riedfield, resume buku The Aquarian Conspiracy tulisan Marilyn Ferguson, atau perasan buku SQ Spiritual Intelligence karya pasangan Danah Zohar dan Ian Marshall.
Isi buku yang bercorak informatif dan ringkas ini bagaikan miniatur sosok New Age. Pembaca akan dibuat penasaran untuk mendalami lebih jauh isu-isu dalam buku ini, langsung pada sumber pertama, karena Sukidi banyak bertumpu pada konklusi wacana.
Hobi kaum New Ager adalah wisata spiritual lintas agama. Fenomena ini subur pada masyarakat Barat, untuk menerobos jalan buntu dalam menemukan jati diri yang terkungkung sekularisme dan modernisme. Benih New Age mulai tampak pada 1960-an. Kemudian semarak menjadi wacana publik pada 1980-an dan 1990-an. Ditandai oleh maraknya penerbitan buku yang mengusung ide dan kegelisahan para New Ager.
Gelombang New Age tak hanya melanda wilayah spiritual. Melainkan juga bidang manajemen, fisika, biologi, psikologi, serta life style. Buku mini tulisan Sukidi ini mengupas concern New Age pada soal spiritual. Diolah dari kombinasi 13 artikelnya di berbagai media cetak (1998-2000), kemudian dilengkapi catatan pustaka.
Buku ini menyediakan pintu masuk untuk mengenali garis besar gejala New Age. Sukidi memaparkan dengan kekaguman meluap-luap diskursus utama kalangan New Ager serta deretan buku standar New Age yang penting diperdalam. Pembaca, misalnya, disodori ringkasan novel spiritual The Celestine Prophecy karya James Riedfield, resume buku The Aquarian Conspiracy tulisan Marilyn Ferguson, atau perasan buku SQ Spiritual Intelligence karya pasangan Danah Zohar dan Ian Marshall.
Isi buku yang bercorak informatif dan ringkas ini bagaikan miniatur sosok New Age. Pembaca akan dibuat penasaran untuk mendalami lebih jauh isu-isu dalam buku ini, langsung pada sumber pertama, karena Sukidi banyak bertumpu pada konklusi wacana.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 200.19 SUK n |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama : Jakarta., 2002 |
Deskripsi Fisik | xi + 152 hlm.; 18 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 200.19 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Sukidi |
Tidak tersedia versi lain