Tubuh tidak hanya membahasakan "cinta" manusiawi, di mana pria dan wanita oleh tindakan-tindakan simbolis tubuhnya membangun persekutuan hidup perkawinan: "dua tubuh" menjadi "satu tubuh". Lebih dari sekadar "bersetubuh", persekutuan tersebut merupakan partisipasi pada kehidupan Ilahi. Sebab "tubuh" manusia mengandung "pesan surga". Bagaimana memahami pesan tersebut?

Dengan inspirasi dari Teologi Tubuh Yohanes Paulus II, buku ini akan membuka kesadaran kita berhadapan dengan "tubuh dan ketelanjangan", yang terkadang disalahgunakan sebagai alasan untuk melegalkan segala bentuk seks bebas. Apakah memang demikian?

Membaca buku ini Anda akan terkejut, karena sesungguhnya Anda sedang membaca "bahasa dalam tubuh" Anda! Buku ini direkomendasikan bagi pasangan suami-istri, bagi calon suami-istri, sebagai referensi dan pegangan dalam Kursus Persiapan Perkawinan, Marriage Encounter, Tulang Rusuk serta Orang Muda Katolik yang ingin mencintai dan menghargai tubuhnya!