Detail Cantuman
Text
Allah yang Mahaesa dan Tritunggal
1008497101 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008498102 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008499103 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008500104 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008501105 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008502106 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008503107 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008504108 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008505109 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1008506110 | 231 HEU a | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Maksud buku kecil ini tidak lain daripada menyampaikan satu tahap rumusan perkembangan iman kita tentang Allah. Orang Yahudi percaya, bahwa Yahwe menciptakan semesta alam dan ialah Tuhan mereka. Ia memilih serta membimbing bani Israel dan mengerjakan mukzijat sebagai Yang Mahakuasa. Yahwe itu Roh, mahasuci dan amat sangat berbeda dengan manusia. Orang Yahudi tidak berani mengucapkan nama Yahwe.
Jesus mewartakan Allah sebagai BapaNya dan diriNya sebagai Putera Allah, Yang bersatu dengan Bapa. Orang yang mau menjadi Kristen, sesuai pesan Jesus “dibaptis atas Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus” (Mt 28,19). Dalam Surat pertama kepada Umat di Korintus, S. Paulus menulis “Roh Yang sama, Tuhan Yang sama dan Allah Yang sama, Yang mengerjakan semuanya” (ayat 4-6). Surat kedua kepada umat sama ditutup dengan “rahmat Tuhan Jesus Kristus, kasih Allah(-Bapa) dan persekutuan Roh Kudus menyertai kalian semua.” Maka, generasi Kristen pertama sudah mengimani Trinitias tanpa memakai istilah ini.
Dalam Perjanjian Baru terdapat banyak ayat, yang menyebut (Allah-)Bapa, PuteraNya dan Roh(Nya). Tetapi, karena iman itu baru dan umat Kristen sering dianiaya, mereka kurang ketenangan untuk memikirkan sifat hubungan antara Bapa dan Putera. Orang beriman tertarik pada apa yang dikerjakan oleh Allah, belum berpikir tentang siapakah Allah itu sendiri.
Jesus mewartakan Allah sebagai BapaNya dan diriNya sebagai Putera Allah, Yang bersatu dengan Bapa. Orang yang mau menjadi Kristen, sesuai pesan Jesus “dibaptis atas Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus” (Mt 28,19). Dalam Surat pertama kepada Umat di Korintus, S. Paulus menulis “Roh Yang sama, Tuhan Yang sama dan Allah Yang sama, Yang mengerjakan semuanya” (ayat 4-6). Surat kedua kepada umat sama ditutup dengan “rahmat Tuhan Jesus Kristus, kasih Allah(-Bapa) dan persekutuan Roh Kudus menyertai kalian semua.” Maka, generasi Kristen pertama sudah mengimani Trinitias tanpa memakai istilah ini.
Dalam Perjanjian Baru terdapat banyak ayat, yang menyebut (Allah-)Bapa, PuteraNya dan Roh(Nya). Tetapi, karena iman itu baru dan umat Kristen sering dianiaya, mereka kurang ketenangan untuk memikirkan sifat hubungan antara Bapa dan Putera. Orang beriman tertarik pada apa yang dikerjakan oleh Allah, belum berpikir tentang siapakah Allah itu sendiri.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 231 HEU a |
Penerbit | Yayasan Cipta Loka Caraka : Jakarta., 2016 |
Deskripsi Fisik | 63 hlm.; 20,5 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | 231 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Teologi Kristen |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Adolf Heuken |
Tidak tersedia versi lain