"Kej 1-11 merupakan cerminan misteri kehidupan yang dirumuskan dalam mitos. Kisah-kisah dalam Kej 1-11 itu dipandang sebagai mitos dan bukan historis karena jauhnya zaman yang diuraikan dan terlebih karena kesejajaran dengan pustaka mitologis dunia Timur Dekat kuno. Kesejajaran itu tampak dalam kisah-kisah tentang penciptaan dunia, asal-muasal kehidupan dan budaya manusia, air bah dan silsilah raja-raja sebelum maupun sesudahnya. Kisah-kisah dari bangsa Kanaan, Babel, dan Mesir itu diadopsi secara kritis untuk mengungkapkan pandangan bangsa Israel tentang dunia, manusia dan hubungannya dengan Allah. Maka dengan Kej 1-11 yang menekankan kemerdekaan Allah dan penolakan manusia atas tanggung jawabnya terhadap alam, bangsa Israel menafsirkan alam semesta dan manusia dalam terang iman yang diajarkan para leluhur mereka. Kej 1-11 adalah ungkapan iman bangsa Israel akan penyelenggaraan Allah atas alam semesta dalam bahasa mitos.Harmoni kehidupan di panggung dunia merupakan kehendak Sang Pencipta alam semesta. Allah menciptakan langit dan bumi dalam tatanan dan gerak yang harmonis. Allah menciptakan segala makhluk ciptaan untuk kehidupan yang harmonis. Maka Allah tidak pernah mengizinkan upaya eksploitasi alam dan eksploitasi makhluk yang satu terhadap yang lain. Sebaliknya Allah, selalu menghendaki peduli ekologi, yang memungkinkan pemeliharaan alam dan penggembalaan ciptaan. Untuk itu, secara istimewa Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupa-Nya. Seturut gambar dan rupa-Nya itulah Allah menciptakan manusia dan memberi kuasa untuk ambil bagian menjadi wakil-Nya dalam mengolah alam, memelihara dan menggembalakan makhluk ciptaan lainnya demi harmoni kehidupan dan kebahagiaan semua makhluk.Buku berjudul Harmoni Kehidupan ini merupakan olahan ulang dari artikel berseri yang pernah dipublikasikan Majalah HIDUP dalam kolom Semerbak Alkitab. Kiranya tulisan ini dapat menumbuhkan minat dan menambah wawasan kita dalam membolak-balik dan memahami Kitab Suci."