Kehadiran buku ini tidak dimaksudkan untuk memalukan siapa pun atau membuat marah siapa pun, tetapi semata-mata berhubungan dengan alasan peziarahan dari sang penulis sendiri bersama dengan seluruh anggota keluarganya untuk kembali ke Gereja kuno yang didirikan oleh Yesus Kristus, yaitu Gereja Katolik. Sebuah ziarah iman seorang Intelektual yang terus-menerus mencari suatu kebenaran hakiki.

Semoga buku ini membantu kita semua untuk terus "membakar jiwa" kita dalam kebenaran akan hubungan yang lebih dekat dengan Sang Kristus.

"Akhirnya saya menemukan apa yang saya cari. Saya teringat akan sabda Tuhan Yesus di bukit. 'Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.' (Mat 5:6). Saya tidak hanya telah mendapatkan jawaban atas apa yang saya cari, tetapi juga mendapatkan yang jauh lebih penting dari apa yang saya cari, yaitu kecintaan saya yang mendalam untuk menyembah Tuhan menurut ajaran Katolik. Dulu mengikuti misa selama satu jam saya rasakan sebagai suatu beban dan keterpaksaan, tetapi sekarang misa selama satu jam itu terasa terlalu singkat. (Vega Gunadi).

David B. Currie menuturkan kembali pengalaman imannya yang mendasar di tengah kegalauan pencarian identitas dengan nilai-nilai luhur yang ditawarkan oleh berbagai pihak. "Kelahiran kembali sebagai Katolik" menegaskan apa yang dicarinya selama ini sesungguhnya ditemukan dalam persekutuan, communio yang sehat, yang terus dijelmakan dalam dan oleh kekatolikan