Detail Cantuman
Text
Spiral Kekerasan
1010495101 | 303.6 CAM s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1010496102 | 303.6 CAM s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1010497103 | 303.6 CAM s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1010498104 | 303.6 CAM s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1032819205 | 303.6 CAM s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Teori Spiral Kekerasan dari Dom Helder Camara didasarkan pada pengalaman hidupnya sehari-hari sebagai tokoh agama, pekerja sosial dan pejuang perdamaian. Hidupnya membuahkan teori tentang kekerasan yang orisinil, tajam, dan berakar pada realitas hidup.
Menurut Camara, teori ini menjelaskan “bekerjanya tiga bentuk kekerasan personal, institusional, dan struktural, yang bisa berupa ketidakadilan, kerusuhan sosial, dan represi negara. Ketika kekerasan susul-menyusul silih berganti, dunia jatuh ke dalam spiral kekerasan.
Dom Helder Camara adalah seorang pejuang kemanusiaan dan perdamaian, bisa disejajarkan dengan para pejuang perdamaian pendahulunya seperti Gandhi dan Martin Luther King, Jr. Di besarkan dalam lingkungan komunitas yang penuh ketidakadilan, represi, dan kekerasan sosial di sebuah kota di Fortalesa, timur laut Brasil. Di tengah kehidupan tersebut, ia justru bangkit dan tumbuh menjadi tokoh gereja yang di hormati, seorang pekerja sosial yang tangguh dan pejuang anti-kekerasan yang tidak mengenal lelah. Ia memilih hidup sederhana terjun dalam dunia pendidikan dan politik melakukan pemberdayaan politik warga negara yang tidak berdaya menghadapi kesewenangan penguasa.
Menurut Camara, teori ini menjelaskan “bekerjanya tiga bentuk kekerasan personal, institusional, dan struktural, yang bisa berupa ketidakadilan, kerusuhan sosial, dan represi negara. Ketika kekerasan susul-menyusul silih berganti, dunia jatuh ke dalam spiral kekerasan.
Dom Helder Camara adalah seorang pejuang kemanusiaan dan perdamaian, bisa disejajarkan dengan para pejuang perdamaian pendahulunya seperti Gandhi dan Martin Luther King, Jr. Di besarkan dalam lingkungan komunitas yang penuh ketidakadilan, represi, dan kekerasan sosial di sebuah kota di Fortalesa, timur laut Brasil. Di tengah kehidupan tersebut, ia justru bangkit dan tumbuh menjadi tokoh gereja yang di hormati, seorang pekerja sosial yang tangguh dan pejuang anti-kekerasan yang tidak mengenal lelah. Ia memilih hidup sederhana terjun dalam dunia pendidikan dan politik melakukan pemberdayaan politik warga negara yang tidak berdaya menghadapi kesewenangan penguasa.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 303.6 CAM s |
Penerbit | Insist Press : Yogyakarta., 2000 |
Deskripsi Fisik | xxv + 88 hlm.; 19 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-9289-51-3 |
Klasifikasi | 303.6 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan Ke-1 |
Subyek | Kekerasan |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Dom Helder Camara |
Tidak tersedia versi lain