Detail Cantuman
Text
Memahami Gerakan-gerakan Rakyat Dunia Ketiga
1010592101 | 303.4 FAU m | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1010593102 | 303.4 FAU m | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1010594103 | 303.4 FAU m | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Lebih sekedar mampu memelihara rasa senasib, sepenanggungan dan seperjuangan secara berkelanjutan, daya pengaruh dari gerakan-gerakan rakyat pedesaan Dunia Ketiga sudah melintasi lokalitas pedesaan mereka. Aksi-aksi kolektif yang diandalkan gerakan-gerakan itu, telah sampai memanfaatkan dan mendorong juga perubahan konfigurasi politik pada tubuh negara nasional. Bahkan saat ini telah terbentuk jaringan global dari gerakan-gerakan tersebut dalam rangka menantang dan ikut mengubah agenda dan kebijakan global dari badan-badan internasional. Mereka telah mencontohkan bagaimana globalisasi kapitalisme neoliberal dapat di tantang oleh “globalisasi dari bawah”.
Penulis menganalisis gerakan-gerakan rakyat Dunia Ketiga, dengan membandingkan antar gerakan, serta rujukan pada pendapat-pendapat para sarjana lainnya, menyimpulkan adanya keragaman pelaku utama dan pendukung serta keragaman jenis aksi kolektif yang diandalkannya. Aksi-aksi kolektif dari para pelaku utama dan pendukung dari masing-masing gerakan ini dibentuk dan bekerja berhadapan dengan kekhususan pagelaran kuasa yang dihadapi dan objek yang dipertarungkan. Selain itu, ia juga berhadapan dengan kekhususan kesempatan politik yang dimanfaatkannya. Keempat hal ini –pelaku yang beragam, aksi kolektif yang diandalkan, pagelaran kuasa yang dihadapi dan kesempatan politik yang dimanfaaatkan– telah membuat kita tidak lagi dapat mempertahankan pandangan klasik mengenai petani dan argumen yang menjelaskan pemberontakan petani.
Penulis menganalisis gerakan-gerakan rakyat Dunia Ketiga, dengan membandingkan antar gerakan, serta rujukan pada pendapat-pendapat para sarjana lainnya, menyimpulkan adanya keragaman pelaku utama dan pendukung serta keragaman jenis aksi kolektif yang diandalkannya. Aksi-aksi kolektif dari para pelaku utama dan pendukung dari masing-masing gerakan ini dibentuk dan bekerja berhadapan dengan kekhususan pagelaran kuasa yang dihadapi dan objek yang dipertarungkan. Selain itu, ia juga berhadapan dengan kekhususan kesempatan politik yang dimanfaatkannya. Keempat hal ini –pelaku yang beragam, aksi kolektif yang diandalkan, pagelaran kuasa yang dihadapi dan kesempatan politik yang dimanfaaatkan– telah membuat kita tidak lagi dapat mempertahankan pandangan klasik mengenai petani dan argumen yang menjelaskan pemberontakan petani.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 303.4 FAU m |
Penerbit | Insist Press : Yogyakarta., 2005 |
Deskripsi Fisik | xxxi + 225 hlm.; ils.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-3457-63-5 |
Klasifikasi | 303.4 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan Ke-1 |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Noer Fauzi |
Tidak tersedia versi lain