Detail Cantuman
Text
Prejudice: Menangani "Prasangka" Dari Perspektif Psikologi Sosial
1010984101 | 303.385 BRO p | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
Prasangka seringkali didefinisikan sebagai pernilaian negatif yang salah atau tak berdasar mengenai anggota suatu kelompok. Tetapi, definisi semacam itu menimbulkan kesulitan konseptual karena adanya masalah pemastian apakah pernilaian sosial itu memang salah atau sekadar menyimpang dari kenyataan. Sebagai gantinya, di sini prasangka didefinisikan semata-mata sebagai sikap, emosi, atau perilaku negatif terhadap anggota suatu kelompok karena keanggotannya di kelompok itu.
Karena prasangka melibatkan pernilaian oleh kelompok terhadap kelompok lain (judgement by groups of other groups) dan dapat dipengaruhi oleh hubungan objektif di antara kelompok-kelompok itu, maka prasangka sudah sepantasnya dianggap sebagai sebuah fenomenon yang berasal dari proses-proses kelompok. Tetapi, perspektif semacam itu bukan tidak kompatibel dengan analisis psikologi sosial yang terutama mencermati persepsi, evaluasi, dan tindakan individual. Analisis ini melihat individu yang bertindak sebagai anggota kelompok, sebagai bagian dari sebuah pola dinamika kelompok yang koheren.
Analisis psikologi sosial hanya salah satu dari sejumlah perspektif sosial yang valid mengenai prasangka. meskipun memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan pada dissection (pembedahan) maupun dissolution (penguraian) prasangka, psikologi sosial hanya dapat menjelaskan sebagian – dan mungkin bahkan hanya sebagian kecil – dari fenomenon ini secara keseluruhan. Masing-masing disiplin ilmu bisa bermanfaat untuk menjelaskan tentang masalah penelitiannya masing-masing, secara independen dari disiplin ilmu yang lainnya. Yang pasti, meskipun analisis tersebut mungkin saling bertentangan, tetapi bagaimanapun juga tetap harus kompatibel satu sama lain.
Karena prasangka melibatkan pernilaian oleh kelompok terhadap kelompok lain (judgement by groups of other groups) dan dapat dipengaruhi oleh hubungan objektif di antara kelompok-kelompok itu, maka prasangka sudah sepantasnya dianggap sebagai sebuah fenomenon yang berasal dari proses-proses kelompok. Tetapi, perspektif semacam itu bukan tidak kompatibel dengan analisis psikologi sosial yang terutama mencermati persepsi, evaluasi, dan tindakan individual. Analisis ini melihat individu yang bertindak sebagai anggota kelompok, sebagai bagian dari sebuah pola dinamika kelompok yang koheren.
Analisis psikologi sosial hanya salah satu dari sejumlah perspektif sosial yang valid mengenai prasangka. meskipun memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan pada dissection (pembedahan) maupun dissolution (penguraian) prasangka, psikologi sosial hanya dapat menjelaskan sebagian – dan mungkin bahkan hanya sebagian kecil – dari fenomenon ini secara keseluruhan. Masing-masing disiplin ilmu bisa bermanfaat untuk menjelaskan tentang masalah penelitiannya masing-masing, secara independen dari disiplin ilmu yang lainnya. Yang pasti, meskipun analisis tersebut mungkin saling bertentangan, tetapi bagaimanapun juga tetap harus kompatibel satu sama lain.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 303.385 BRO p |
Penerbit | Pustaka Pelajar : Yogyakarta., 2005 |
Deskripsi Fisik | xxiv + 502 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-3721-83-9 |
Klasifikasi | 303.385 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan Ke-1 |
Subyek | Prejudies |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Rupert Brown |
Tidak tersedia versi lain