Detail Cantuman
Text
Orang Jepang di Koloni Asia Tenggara
1012097101 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1012098102 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1012099103 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1012100104 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1012101105 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1012102106 | 305.8956059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1021912107 | 305.895059 SOE o | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Dibanding orang Timur Asia seperti bangsa Cina, India dan Arab, mengapa orang Jepang di Asia Tenggara masa kolonial tercerabut dan kembali ke negaranya. Di masa tersebut, berbagai perusahaan Jepang telah menancapkan kekuatan ekonominya, seperti Hiroichiro Ishihara yang mengolah bijih besi Malaysia; PT. Mitsui Bussan (sekarang Mitsui Corporation); Mitsubishi Shoji (sekarang Mitsubishi Corporation) yang berkedudukan di Surabaya; perusahaan pelayaran Yamashita Kisan dan berbagai bank Jepang di Singapura, dan sentra-sentra perkebunan abaca di Filipina. Demikian pula berbagai profesi orang Jepang mulai dari pelacur, tukang judi, buruh perkebunan dan pertambangan sampai pada pengusaha besar tercakup di koloni Asia Tenggara ini,
Orang Jepang di Koloni Asia Tenggara Saya Siraishi dan Takashi Shiraishi ini berupaya menjelaskan keterkaitan erat para ekspatriat Jepang dengan negeri induknya. Tokyo terus memonitor dan mengekploitasi komunikasi ekspatriat demi martabat bangsa Jepang yang saat itu menjadi warga kelas satu. Nipposisasi menjadi standardisasi pergaulan, pendidikan, rekrutmen pegawai, pembentukan perhimpunan. Nasionalisme Jepang inikah yang menyebabkan ekpatriat Jepang mudah larut dalam kebijakan militarisme pusat kekuasaan di Tokyo, dan begitu Jepang kalah, komunitas inipun tercerabut begitu saja?
Yayasan Obor Indonesia bertujuan memperluas dan memperdalam wawasan kepentingan hakiki masyarakat pembaca Indonesia dalam bidang kebudayaan, filsafat, lingkungan, demokrasi, hak asasi manusia, demi terciptanya masyarakat yang terbuka pada pertukaran pikiran, menuju tegaknya tata nilai luhur etika dan integritas moral sebagai landasan hubungan antar manusia.
Untuk itu Yayasan Obor Indonesia menerbitkan dalam bahasa Indonesia, dan jika diperlukan dalam bahasa asing, karya-karya di bidang pengetahuan alam dab sosial, budaya, filsafat dan agama, informasi dan komunikasi, ilmu dan teknologi, buah tangan penulis dan cendekiawan Indonesia dan negeri asing.
Orang Jepang di Koloni Asia Tenggara Saya Siraishi dan Takashi Shiraishi ini berupaya menjelaskan keterkaitan erat para ekspatriat Jepang dengan negeri induknya. Tokyo terus memonitor dan mengekploitasi komunikasi ekspatriat demi martabat bangsa Jepang yang saat itu menjadi warga kelas satu. Nipposisasi menjadi standardisasi pergaulan, pendidikan, rekrutmen pegawai, pembentukan perhimpunan. Nasionalisme Jepang inikah yang menyebabkan ekpatriat Jepang mudah larut dalam kebijakan militarisme pusat kekuasaan di Tokyo, dan begitu Jepang kalah, komunitas inipun tercerabut begitu saja?
Yayasan Obor Indonesia bertujuan memperluas dan memperdalam wawasan kepentingan hakiki masyarakat pembaca Indonesia dalam bidang kebudayaan, filsafat, lingkungan, demokrasi, hak asasi manusia, demi terciptanya masyarakat yang terbuka pada pertukaran pikiran, menuju tegaknya tata nilai luhur etika dan integritas moral sebagai landasan hubungan antar manusia.
Untuk itu Yayasan Obor Indonesia menerbitkan dalam bahasa Indonesia, dan jika diperlukan dalam bahasa asing, karya-karya di bidang pengetahuan alam dab sosial, budaya, filsafat dan agama, informasi dan komunikasi, ilmu dan teknologi, buah tangan penulis dan cendekiawan Indonesia dan negeri asing.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 305.895059 SOE o |
Penerbit | Yayasan Obor Indonesia : Jakarta., 1998 |
Deskripsi Fisik | vi + 282 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-461-301-0 |
Klasifikasi | 305.895059 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Edisi ke-1 |
Subyek | Orang Jepang di Asia Tenggara |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | P. Soemitro, Saya Shiraishi, Takashi Shiraishi |
Tidak tersedia versi lain