Pers era Orde Baru lebih dikenal sebagai bagian dari ideological state apparantus, yang sangat berhati-hati, santun di hadapan penguasa, dan tekun menjalankan swasensor. Namun menjelang "Revolusi Mei 1998" produk industri pers tiba-tiba berubah dramatis: penuh informasi yang "menyala", lugas, dan sarat dengan analisis serta dekripsi yang mampu mengikis legitimasi rezim represif Orde Baru.

Buku ini mencoba melacak perubahan "industri pers" tersebut secara lebi holistik, dengan menempatkan pers sebagai industri kapitalis yang penuh kontradiksi internal dalam jalinan perubahan pada jenjang mikro (teks isi media), meso (dinamika proses-proses memproduksi dan mengkonsumsi teks media), dan makro (dinamika struktur sosial dan budaya dalam konteks kesejarahan yang spesifik).