Para Jesuit dan mereka yang terlibat dalam usaha Ignasian selalu mengacu pada ‘cara kita bertindak’. Ungkapan ini tak ­mudah didefinisikan terkait dengan sikap, kebiasaan maupun nilai-nilai khas karya Ignasian. S. Ignasius Loyola, pendiri Serikat Jesus, sangat memperhatikan ‘cara kita bertindak’ saat menuliskan dokumen dasar Serikat Jesus. Dia lebih tertarik pada pendekatan pribadi yang menyeluruh dibandingkan aturan. Dia tidak mengeja cara hidup Jesuit dalam detail, tetapi lebih melihat cara dalam berpikir, berdoa maupun berperilaku tertentu.
Saya mencoba menjawab pertanyaan: ‘Apa itu spiritualitas Ignasian?’ bukan dengan analisis sistematis, melainkan dengan menggambarkan kekhasan spiritualitas ini. Spiritualitas Ignasian tidak dipahami sebagai suatu aturan atau seperangkat praktik atau metode berdoa maupun kebiasaan devosional. Spiritualitas Ignasian merupakan suatu ‘cara bertindak’ rohani, yang menawarkan sebuah visi hidup, pemahaman Allah, pendekatan reflektif terhadap hidup, doa kontemplatif, sebuah sikap hormat kepada dunia kita dan harapan menemukan Allah dalam hidup sehari-hari. Saya berusaha menangkap nada dari spiritualitas ini dalam sejumlah bab pendek. Tulisan ini lebih bersifat memancing eksplorasi daripada sesuatu yang lengkap. Saya hanya menggambarkan inti dari semangat atau roh spiritualitas Ignasian.