Detail Cantuman
Text
Spiritualitas Imamat Motor Kehidupan Imam
1014186101 | 253 LET s C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan |
1014306102 | 253 LET s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1014307103 | 253 LET s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1014308104 | 253 LET s | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
ati diri yang ‘istimewa’ dalam kesatuan konfigurasi dengan Kristus ini membangun spiritualitas imamat atau hidup rohani seorang imam sebagai pusat atau poros dari keseluruhan hidup dan karyanya. Berkat spiritualitas atau hidup rohani itu, setiap imam akan senantiasa integral dan harmonis, dinamis dan optimis dalam penziarahan immaatnya di dunia ini. Spiritualitas imamat dengan ini merupakan motor kehidupan yang memiliki ‘lampu sein’ untuk senantiasa mengingatkan setiap imam agar mereka berlangkah “di jalan yang benar oleh karena nama-Nya” (Mzm 23:3). Hanya dengan demikian, kapan pun dan di mana saja, imam sesuai dengan sifat istimewa hidup rohaninya yang khusus, akan benar-benar menampilkan Allah di dunia, menandakan kehadiran-Nya, mencerminkan kemuliaan-Nya di depan umat beriman dalam Gereja dan di hadapan orang-orang lain di tengah masyarakat.
Inilah pikiran sentral pada buku berjudul Spiritualitas Imamat Motor Kehidupan Imam ini. Dalam buku ini, kita akan menemukan jati diri seorang imam, kemudian spiritualitas imamat itu sendiri. Logika dari struktur ini sederhana saja, mengikuti prinsip agere sequitur esse. Dengan mengikuti prinsip ini, setiap imam selalu bersikap, bertingkah dan bertindak menurut jati dirinya yang benar dalam ikatan ontologis (keberadaan) yang mendalam, yang menyatukan imamat dengan Kristus, Sang Imam Agung dan Gembala Baik. Dalam ikatan ontologis ini, hidup maupun kegiatan seorang imam melangsungkan hidup dan kegiatan Kristus sendiri.
Inilah pikiran sentral pada buku berjudul Spiritualitas Imamat Motor Kehidupan Imam ini. Dalam buku ini, kita akan menemukan jati diri seorang imam, kemudian spiritualitas imamat itu sendiri. Logika dari struktur ini sederhana saja, mengikuti prinsip agere sequitur esse. Dengan mengikuti prinsip ini, setiap imam selalu bersikap, bertingkah dan bertindak menurut jati dirinya yang benar dalam ikatan ontologis (keberadaan) yang mendalam, yang menyatukan imamat dengan Kristus, Sang Imam Agung dan Gembala Baik. Dalam ikatan ontologis ini, hidup maupun kegiatan seorang imam melangsungkan hidup dan kegiatan Kristus sendiri.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 253 LET s |
Penerbit | Penerbit Ledalero : Maumere., 2003 |
Deskripsi Fisik | xv + 495 hlm.; 22,5 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-9447-51-8 |
Klasifikasi | 253 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Spiritualitas Imamat |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Hubertus Leteng |
Tidak tersedia versi lain