Di tengah belantara politik nasional yang pekat dengan aroma pragmatisme serta gejala amnesia Pancasila, Benny K Harman sering kali berteriak lantang demi menjaga marwah hukum serta menegakkan keadilan. Naluri aktivisnya terus berkobar sekalipun sudah duduk di kursi empuk Senayan. Berpikir melawan arus baginya adalah biasa, jika itu lempang dengan idealisme untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Ia adalah sosok politikus-intelektual yang nyeleneh, berani, dan berpihak kepada rakyat.

Benny merupakan wakil rakyat yang lantang bersuara ketika ada kasus-kasus yang menurutnya menodai nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Sebagai Ketua Komisi III (periode 2009-2012) ia tidak pernah absen dari pemberitaan menyampaikan sikap dan gagasannya terhadap sebuah persoalan. Tidak kurang dari persoalan revisi UU KPK, polemik anggaran gedung KPK, remisi bagi koruptor, soal Bank Century, kasus pemilihan Gubernur BI, kisruh Cicak vs Buaya, hak interplasi grasi Corby, hingga kasus wismat atlet menjadi perhatian politisi kelahiran Denge NTT, 12 September 1962 ini.

Namun, tidak banyak orang tahu bagaimana latar belakang yang menyepuh idealisme Benny begitu kokoh tertambat di hati. Tentu, mengetahui asal-usulnya sangatlah penting untuk memahami siapa dia sebenarnya. Yang jelas, bagi Benny jika setiap pemimpin bergerak karena panggilan nurani, tidak mustahil negara ini menjadi makmur, pemerintah bersih dari tindak korupsi, dan keadilan dijunjung tinggi sebagai nilai kemuliaan bangsa.

Buku ini merupakan upaya kami, Biografi Sukses Indonesia mengungkap rekam jejak Benny K Harman secara apa adanya, dari kondisi keluarga, latar belakang pendidikan, menjadi aktivis hingga menjadi wakil rakyat di Senayan. Lebih jauh, buku ini merupakan buah pikir dan gagasan yang disampaikan Benny K Harman melalui berbagai media cetak, online, televisi, jurnal maupun buku-buku serta wawancara intensif yang dilakukan bersamanya.