Detail Cantuman

Image of Di Tebing Waktu: Dimensi Sosio-Politis Perayaan Kristen

Text

Di Tebing Waktu: Dimensi Sosio-Politis Perayaan Kristen


1014904201261.7 KLE dPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1014905202261.7 KLE dPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1014906203261.7 KLE dPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
Agama adalah ungkapan persentuhan dunia dan sejarah dengan Yang Kudus dan keyakinan serta perayaan keterlibatan Yang Kudus dalam dunia serta sejarah. Dunia menyatakan dimensi tempat, sementara sejarah merujuk pada sisi waktu dari yang profan. Yang Kudus dibedakan dari yang profan, karena Dia tidak dibatasi oleh waktu dan ruang. Dalam arti ini Yang Kudus bersifat absolut, memberi dasar pertama, menjadi pendamping setia dan tujuan terakhir penziarahan dan sejarah. Salah satu bentuk konkret dari pembedaan itu adalah pengkhususan. Yang Kudus dikhususkan dari yang profan. Ada tempat dan waktu yang dikhususkan untuk mengingatkan manusia akan persentuhan dengan Yang Kudus. Di tempat dan pada waktu tertentu itu dirayakan ritus oleh orang-orang yang dikhususkan berdasarkan tradisi religius masing-masing. Sebab itu, dalam tradisi agama-agama dikenal hari-hari raya keagamaan yang biasanya disertai dengan ritus khusus di tempat-tempat tertentu.
“Di Tebing Waktu”. Berada di tebing kita dipaksa untuk berlangkah lebih hati-hati dan penuh kesadaran. Tebing adalah tempat dan kesempatan kita mengalami kesadaran secara sangat intensif. Di tebing waktu kita dihadapkan pada keputusan yang menentukan. Melakukan metanoia yang jujur atau terus berkanjang dalam ritualisme yang memunggungi dunia dan sejarah adalah alternatif yang mesti kita pilih. Dan pada pilihan itu akan ditentukan kredibilitas keimanan dan keagamaan kita. Pada dasarnya intevensi Allah ke dalam dunia selalu membawa manusia ke tebing waktu. Intervensi yang dirayakan dalam ritus tertentu pada tempat dan waktu khusus, menyadarkan manusia akan kondisi tempat dan waktunya yang aktual, serta mendorong manusia untuk mengambil sikap sadar untuk menata masa depan pribadi dan kolekti. Hari-hari besar agama Kristen sebagai perayaan kenangan dan harapan akan intervensi Allah pun memiliki makna yang sama yakni membawa manusia ke tebing waktu agar dia membarui komitmen untuk melibatkan diri sebagai orang beriman di dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan dunia serta sejarah.
Judul Seri -
No. Panggil 261.7 KLE d
Penerbit Penerbit Ledalero : Maumere.,
Deskripsi Fisik xx + 246 hlm.; 21 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 978-979-9447-64-7
Klasifikasi 261.7
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek Sosio-Politis
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain