Detail Cantuman

Image of Kegilaan Orang-orang Galilea

Text

Kegilaan Orang-orang Galilea


1015107101225.92 STA kPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
“Siapakah orang-orang Galilea yang seberuntung itu? Sejauh mana hubungan mereka dengan Yesus? Mengapa mereka gila-gilaan mengikuti Yesus, sehingga mau mati demi Yesus?” (5) Demikianlah kata pembuka yang diungkapkan oleh penulis tentang garis besar keseluruhan isi buku ini. Buku ini dimaksudkan sebagai media untuk mengenal lebih dekat para rasul Yesus itu dengan berbasis pada Kitab Suci dan berbagai tradisi.

Kiranya ungkapan ”tak kenal maka tak sayang” ini cocok dengan maksud penulisan buku setebal 120 halaman ini. Melalui buku ini, penulis mengajak pembaca untuk mengenal lebih jauh para rasul yang menjadi tonggak awal kehidupan Gereja. Para Rasul yang dipilih secara khusus oleh Yesus menjadi peletak dasar iman Kristiani. Oleh karena itu untuk memahami dan menyayangi lebih mendalam iman Kristiani, perlu juga memahami tokoh-tokoh awal yang secara khusus dipilih oleh Yesus.

Dalam Kitab Suci dan tradisi Kristiani dikenal duabelas nama disebut rasul, yakni: Simon Petrus, Andreas, Yakobus Zebedeus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus Alfeus, Yudas Tadeus, Simon Orang Zelot, dan Yudas Iskariot. Keduabelas orang inilah yang secara langsung dipilih oleh Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas). Mereka secara khusus dipilih untuk mengikuti Yesus dalam karya-Nya. Mereka juga dipanggil dalam latar belakang yang berbeda satu sama lain. Maka tak mengherankan kalau Yudas Iskariot akhirnya menghianati Yesus, yang antara lain disebabkan latar belakang dirinya.

Bilangan ”duabelas rasul” tetap dipertahankan setelah Yudas Iskariot ’keluar’ dari bilangan itu. Dalam Kis 1: 15-26 dikisahkan bagaimana pergantian posisi Yudas Iskarot kepada Matias, untuk mempertahankan bilangan ”duabelas rasul”. Lalu, siapakah ketiga belas nama yang disebut sebagai rasul itu? Bagaimana latarbelakang mereka masing-masing? Apa peran mereka bagi Gereja?

Buku ini terdiri dari dua bagian besar. Pada bagian pertama penulis mengajak pembaca mengenal dahulu beberapa tempat penting di mana Yesus pernah berkarya bersama para rasul (11-28). Bagian kedua, para pembaca diajak untuk mengenal masing-masing pribadi para rasul itu. Pada bagian kedua ini, penulis menggunakan pola yang sama dalam memperkenalkan pribadi masing-masing rasul, yaitu: identitas diri, karya kerasulan, serta refleksi dan aksi.

Pertama, identitas diri. Pada bagian ini, penulis memperkenalkan identitas diri para rasul secara mendetail. Istilah nama, gelar, asal-usul, kisah panggilan serta sifat masing-masing rasul dijelaskan oleh penulis, bersumber pada kitab suci dan tradisi. Penjelasan ini sangat membantu pembaca karena tidak semua rasul disebutkan secara lengkap dalam kitab suci.

Kedua, karya kerasulan. Dalam kitab suci karya kerasulan masing-masing rasul tidak diwartakan secara lengkap. Maka tak jarang bahwa begitu banyak umat kristiani yang tidak tahu apa peran masing-masing rasul dalam mewartakan iman Kristiani. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana karya masing-masing rasul dalam perutusan mereka serta karya misioner masing-masing rasul dalam melaksanakan amanat Yesus untuk ’pergi ke seluruh dunia’. Dijelaskan pula bagaimana kemartiran mereka dalam tugas perutuan masing-masing.

Ketiga, refleksi dan aksi. Setelah diajak mengenal pribadi masing-masing rasul, pembaca diajak untuk merefleksikan hidupnya sebagai orang Kristiani. Bercermin dari pribadi masing-masing rasul, penulis mengajak pembaca untuk merefleksikan diri dan akhirnya menjalankannya dalam aksi (hidup sehari-hari). Bantuan pertanyaan reflektif yang diajukan oleh penulis kiranya dapat membantu permenungan pembaca.

Selain penjelasan dalam buku ini juga disediakan gambar-gambar baik tentang tempat atau pun gambar tentang para rasul. Dengan ilustrasi ini pembaca semakin terbantu untuk mengenal setiap detail yang ada dalam buku ini.

Di akhir buku ini, penulis mengutip sebuah doa ’misi’ yang cukup indah. ”Ya Tuhan, tiada cukup kami hanya berdoa padaMu untuk mengakhiri peperangan, sebab kami tahu, dunia ini telah Kauciptakan sedemikian rupa, sehingga manusia harus menemukan jalannya sendiri menuju perdamaian dalam dirinya sendiri dan dalam diri sesamanya. ..................... Maka, kami berdoa padaMu, ya Tuhan, berilah kami kekuatan, keberanian dan niat yang kuat untuk berbuat dan bukan hanya meminta, untuk menjadi dan bukan hanya berharap belaka. Amin.”
Judul Seri -
No. Panggil 225.92 STA k
Penerbit Kanisius : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik 103 hlm.; ils.; 19 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 978-979-21-1889-6
Klasifikasi 225.92
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek -
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain