Detail Cantuman
Text
Jalan Ketiga: Pembaruan Demokrasi Sosial = The Third Way
1015291101 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015292102 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015293103 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015294104 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015295105 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015296106 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015297107 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1015298108 | 320.531 GID j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1026446209 | 320.531 GID j C-9 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Buku ini menerangkan, ide untuk menemukan cara' ketiga' dalam politik telah banyak dibahas, tidak hanya di Inggris, tetapi di AS, benua Eropa dan Amerika Latin. Oleh karenanya, Anthony Giddens menunjukkan bahwa mengembangkan cara ketiga adalah tidak hanya kemungkinan tetapi sebuah kebutuhan dalam sebuah politik modern. Pada dasarnya memang sulit untuk percaya pada objektivitas, integritas dan kejujuran tanpa kesalahan intelektual pada tatanan politik, bahkan lebih dari itu, ketika sebuah paradigma ilmiah barat mendesak untuk menyelesaikan penjelasan intelektual dengan tujuan untuk mencari kebenaran di semua aspek.
Giddens telah menggambarkan "jalan ketiga" antara sosialisme Eropa tradisional dan 1980-an neo-liberalisme. Karya ini selain menempatkan tradisional sayap kiri kepada masyarakat kontemporer dengan pandangan yang segar. Giddens menilai bahwa risiko teknologi merupakan sebagai kesempatan untuk dapat menimbulkan bahaya dan berpendapat bahwa globalisasi dapat menjadi kekuatan yang positif. Di samping itu, perubahan dalam keluarga, Giddens menambahkan yakni hasil dari kompleksitas faktor sosial dan teknis pembusukan yang dapat dikatakan tidak bermoral. Penekanan tersebut ditempatkan pada aspek pendidikan, tidak hanya untuk mendapatkan pengetahuan saja akan tetapi untuk beradaptasi terhadap perubahan yang tak terelakkan. Hal tersebut merupakan sebuah peringatan bahwa hak akan datang dengan tujuan pembaruan.
Buku Anthony Giddens, “Jalan Ketiga: Pembaruan Sosial Demokrasi ini juga merupakan sebuah ringkasan dari ide-ide kontemporer pemikiran kiri di Eropa Barat; analisis dangkal tantangan utama dan dilema dunia sosial, politik dan ekonomi, serta seorang demokrat sosial. Di samping itu juga mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk melayani sebagai agenda politik yang aktif. Seperti halnya iman dalam pemilu masa depan yang menjanjikan dan keyakinan yang berlebihan bahwa masalah utama masyarakat dapat diselesaikan melalui pilihan demokratis sosial.
Selama era bipolar, demokrasi sosial dan demokrasi Kristen memainkan kekuatan yang seimbang di Eropa Barat. Akan tetapi munculnya ide-ide neoliberal setelah jatuhnya blok sosialis tampaknya ujung keseimbangan dalam mendukung gerakan sayap kanan. Namun, setelah selingan neoliberal, kembalinya demokrasi sosial di Italia, Perancis, Inggris dan Jerman mengingatkan dirinya apa yang diyakini tenggelam dalam penurunan.
Giddens telah menggambarkan "jalan ketiga" antara sosialisme Eropa tradisional dan 1980-an neo-liberalisme. Karya ini selain menempatkan tradisional sayap kiri kepada masyarakat kontemporer dengan pandangan yang segar. Giddens menilai bahwa risiko teknologi merupakan sebagai kesempatan untuk dapat menimbulkan bahaya dan berpendapat bahwa globalisasi dapat menjadi kekuatan yang positif. Di samping itu, perubahan dalam keluarga, Giddens menambahkan yakni hasil dari kompleksitas faktor sosial dan teknis pembusukan yang dapat dikatakan tidak bermoral. Penekanan tersebut ditempatkan pada aspek pendidikan, tidak hanya untuk mendapatkan pengetahuan saja akan tetapi untuk beradaptasi terhadap perubahan yang tak terelakkan. Hal tersebut merupakan sebuah peringatan bahwa hak akan datang dengan tujuan pembaruan.
Buku Anthony Giddens, “Jalan Ketiga: Pembaruan Sosial Demokrasi ini juga merupakan sebuah ringkasan dari ide-ide kontemporer pemikiran kiri di Eropa Barat; analisis dangkal tantangan utama dan dilema dunia sosial, politik dan ekonomi, serta seorang demokrat sosial. Di samping itu juga mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk melayani sebagai agenda politik yang aktif. Seperti halnya iman dalam pemilu masa depan yang menjanjikan dan keyakinan yang berlebihan bahwa masalah utama masyarakat dapat diselesaikan melalui pilihan demokratis sosial.
Selama era bipolar, demokrasi sosial dan demokrasi Kristen memainkan kekuatan yang seimbang di Eropa Barat. Akan tetapi munculnya ide-ide neoliberal setelah jatuhnya blok sosialis tampaknya ujung keseimbangan dalam mendukung gerakan sayap kanan. Namun, setelah selingan neoliberal, kembalinya demokrasi sosial di Italia, Perancis, Inggris dan Jerman mengingatkan dirinya apa yang diyakini tenggelam dalam penurunan.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 320.531 GID j |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama : Jakarta., 1999 |
Deskripsi Fisik | xxviii + 189 hlm.; 20 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-655-435-6 |
Klasifikasi | 320.531 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Demokrasi Sosial |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Anthony Giddens |
Tidak tersedia versi lain