Detail Cantuman

Image of Sewindu Dekat Bung Karno

Text

Sewindu Dekat Bung Karno


1018156101813.803 WID sPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1018157102813.803 WID sPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1018158103813.803 WID sPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
Memandang Sukarno dari dekat, adalah salah satu kelebihan yang dimiliki para ajudannya. Kita beruntung, karena salah satu ajudan Bung Karno, berkenan menuliskan pengalamannya dalam sebuah buku yang sangat menarik: Sewindu Dekat Bung Karno. Penulisnya adalah R. Geraldus Bambang Setyono Widjanarko, atau yang akrab dikenal sebagai Bambang Widjanarko.

Bambang adalah salah seorang ajudan Bung Karno dari November 1960 sampai Juni 1967. Selama sewindu ia bisa dibilang, di mana ada Sukarno, di situ ada Bambang Widjanarko. Tak heran jika ia mengenal betul kepribadian Sukarno, lengkap dengan segala pernak-pernik asmara yang menyelimutinya dari waktu ke waktu.

Bambang yang kelahiran Karanganyar, Kebumen 9 September 1929 itu, dalam kata pengantar buku yang diterbitkannya tahun 1987, mengatakan ihwal kebesaran tokoh Sukarno. Ia bahkan meyakini, ketokohan Sukarno akan senantiasa menjadi buah bibir hingga kapan pun. Sukarno dengan segala kontroversi yang menyelimutinya, diakui Bambang sebagai konsekuensi lumrah. Bung Karno juga manusia, yang memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.

Bambang dalam bukunya banyak mengupas kisah-kisah ringan. Tak heran jika kita mendapat begitu banyak romansa human interest dari seorang Proklamator kita. Cerita Bambang tentang bagaimana Bung Karno mengatur jadwal untuk para istrinya, sungguh memikat. Di dalamnya, ia selipkan pula cerita-cerita para wanita Sukarno ketika “ngambek”. Membaca bagian ini, kita benar-benar bisa dibuat hanyut oleh bayangan suasana yang terjadi ketika itu.

Bambang Widjanarko, harus diakui sebagai seorang ajudan dengan memori yang bagus. Kenangan-kenangannya terhadap hal-hal remeh-temeh tapi menarik, sungguh patut dipuji. Sekalipun begitu, ia juga tak lupa mengisahkan bagian-bagian yang cukup genting, seperti percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno dan saat-saat kejatuhannya.

Buku setebal 212 halaman terbitan Gramedia itu, sekali lagi, sangat menarik. Dalam banyak kesempatan saya mengatakan, setiap buku tentang Sukarno, ibarat sekeping puzzle…. Kita tentu saja tidak bisa melihat Sukarno secara utuh hanya dari satu buku. Sebab, seperti pernah Bung Karno katakan sendiri, bahwa untuk menyusun “ajaran Bung Karno” saja dibutuhkan waktu sedikitnya 50 tahun. Bagaimana dengan keseluruhan kehidupannya?

Dalam buku ini, keseluruhan rangkaian pengabdian Bambang Widjanarko sebagai ajudan, disajikan ke dalam 17 judul. Masing-masing: Hari Pertama (1), Argentea Cristata dan Besi Tulang (2), Keris, Burung, dan Arca (3), Yes, Your Majesty (4), Guest House untuk Kennedy (5), Seni (6), Arjuna (7), ABS (8), Lokal (9), Percobaan Pembunuhan (10), Carlos (11), Kesepian (12), Pidato (13), Tidak Jadi Masuk Sesko (14), 1 Oktober 1965 (15), Kala Senja (16), dan Kuantar Engkau ke Tempat Peristirahatan Terakhir (17). (roso daras)
Judul Seri -
No. Panggil 813.803 WID s
Penerbit Gramedia : Jakarta.,
Deskripsi Fisik 216 hlm.; 18 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 979-403-291-3
Klasifikasi 813.803
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek Fiksi
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain