Detail Cantuman
Text
Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
1018832101 | 959.8 GOT j | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia adalah sebuah karya Prof. Ken' ichi Goto yang mengisahkan jalinan komunikasi antara penduduk asli Indonesia dan aktifis pergerakan kebangsaan dengan Jepang di dalam naungan Pemerintah kolonial Hindia-Belanda. ekspatriat Jepang tersebut akhirnya berkembang menjadi warga kelas satu, di luar bangsa eropa Pusat pemerintahan di Tokyo yang tidak kecil peranannya dalam mewujudkan prestise negara, secara intensif mulai mengarahkan pandangannya ke kawasan Indonesia yang subur dan kaya akan hasil tambang.
Bermula dari sini, pejabat dan militer Jepang tokoh-tokoh informal Jepang maupun komunitas Jepang di Indonesia mulai terlibat aktif. Tak heran, jalinan emosional antara neraka dan bangsa Indonesia pun terbentuk. Kesamaan budaya Timur, perhatian wartawan dan tokoh Jepang dalam menyambut mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang, sampai pada kajian antropologis yang menghasilkan istilah "saudara tua," adalah sebagian contohnya. Benarkah hal itu mencerminkan keadaan sebenarnya? Mengapa aktifis pribumi maupun aktifis Jepang sendiri merasa dikelabui oleh pihak miiter? Bagaimana sikap was-was pemerintah Hindia-Belanda diekspresikan? Apa pula pandangan tokoh utama pergerakan seperti Husni Thamrin, Soetomo, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Douwes Dekker terhadap Jepang.
Melalui sumber-sumber sejarah yang ada, Prof. Goto mengeksplorasikan secara mendalam saat-saat krusial bangsa Indonesia menentang kolonialisme Belanda, di mana Jepang sebagai satu-satunya kekuatan uatama bangsa Asia yang tertarik dan ditarik dalam kancah pergumulan, turut mewarnai sifat dan sikap pandang bangsa-bangsa terjajah tersebut.
Bermula dari sini, pejabat dan militer Jepang tokoh-tokoh informal Jepang maupun komunitas Jepang di Indonesia mulai terlibat aktif. Tak heran, jalinan emosional antara neraka dan bangsa Indonesia pun terbentuk. Kesamaan budaya Timur, perhatian wartawan dan tokoh Jepang dalam menyambut mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang, sampai pada kajian antropologis yang menghasilkan istilah "saudara tua," adalah sebagian contohnya. Benarkah hal itu mencerminkan keadaan sebenarnya? Mengapa aktifis pribumi maupun aktifis Jepang sendiri merasa dikelabui oleh pihak miiter? Bagaimana sikap was-was pemerintah Hindia-Belanda diekspresikan? Apa pula pandangan tokoh utama pergerakan seperti Husni Thamrin, Soetomo, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Douwes Dekker terhadap Jepang.
Melalui sumber-sumber sejarah yang ada, Prof. Goto mengeksplorasikan secara mendalam saat-saat krusial bangsa Indonesia menentang kolonialisme Belanda, di mana Jepang sebagai satu-satunya kekuatan uatama bangsa Asia yang tertarik dan ditarik dalam kancah pergumulan, turut mewarnai sifat dan sikap pandang bangsa-bangsa terjajah tersebut.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 959.8 GOT j |
Penerbit | Yayasan Obor Indonesia : Jakarta., 1998 |
Deskripsi Fisik | xxxvi + 498 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-416-296-0 |
Klasifikasi | 959.8 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Indonesia - Sejarah - Pendudukan Jepang |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Ken'ichi Goto |
Tidak tersedia versi lain