Detail Cantuman
Text
Ilmu Sosial Di Asia Tenggara Dari Partikularisme Ke Universalisme
1020349101 | 300.959 ILM i | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1020350102 | 300.959 ILM i | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Pada masa kolonial, ilmu sosial sering mengabdi kepada kepentingan pemegang kekuasaan kolonial. Fakta ini, belakangan pernah menggejala kembali -- meski dalam bentuk yang berbeda -- yaitu ilmuwan sosial menyesuaikan keinginan birokrasi atau penguasa. Sikap ini, jelas mengabaikan integritas keilmuannya, sehingga dapat menghambat perkembangan ilmu sosial sendiri.
Perkembangan ilmu-ilmu sosial -- kecuali ekonomi, terlebih lagi di negara berkembang -- memang tidak sepesat ilmu-ilmu alam. Keadaan ini dapat diatasi, salah satunya bila para ilmuwan sosial mampu berpikir kritis, independen, apolitis, berpihak pada kebenaran, selain diperlukan suasana keterbukaan. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu menganalisis persoalan secara jernih, lugas, menjelaskan dan tidak spekulatif. Bila ini tercapai, maka ilmu sosial sebenarnya sudah memberikan kontribusi yang maksimal, sebab bukan tugas utama ilmu-ilmu sosial untuk mengusulkan jalan keluar, apalagi menyelesaikan persoalan. Tugas seperti itu mungkin lebih cocok dijalankan oleh pengambil keputusan atau birokrasi.
Buku yang menghimpun sejumlah ide dari para ilmuwan sosial Asia Tenggara dan Eropa ini lebih memperlihatkan hasrat para ilmuwan sosial menggunakan ilmu mereka untuk merefleksikan atau bertindak demi pembangunan masyarakat Asia Tenggara, yang tentu saja tetap berpegang pada prinsip-prinsip fungsi ilmu-ilmu sosial itu sendiri.
Perkembangan ilmu-ilmu sosial -- kecuali ekonomi, terlebih lagi di negara berkembang -- memang tidak sepesat ilmu-ilmu alam. Keadaan ini dapat diatasi, salah satunya bila para ilmuwan sosial mampu berpikir kritis, independen, apolitis, berpihak pada kebenaran, selain diperlukan suasana keterbukaan. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu menganalisis persoalan secara jernih, lugas, menjelaskan dan tidak spekulatif. Bila ini tercapai, maka ilmu sosial sebenarnya sudah memberikan kontribusi yang maksimal, sebab bukan tugas utama ilmu-ilmu sosial untuk mengusulkan jalan keluar, apalagi menyelesaikan persoalan. Tugas seperti itu mungkin lebih cocok dijalankan oleh pengambil keputusan atau birokrasi.
Buku yang menghimpun sejumlah ide dari para ilmuwan sosial Asia Tenggara dan Eropa ini lebih memperlihatkan hasrat para ilmuwan sosial menggunakan ilmu mereka untuk merefleksikan atau bertindak demi pembangunan masyarakat Asia Tenggara, yang tentu saja tetap berpegang pada prinsip-prinsip fungsi ilmu-ilmu sosial itu sendiri.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 300.959 ILM i |
Penerbit | Pustaka LP3ES Indonesia : Jakarta., 1997 |
Deskripsi Fisik | ix + 193 hlm.; 23 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-8391-65-9 |
Klasifikasi | 300.959 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Ilmu-ilmu Sosial - ASia Tenggara |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Nico G. Schulte Nordholt, Leontine E. Visser |
Tidak tersedia versi lain