Detail Cantuman

Image of Injil Lukas Injil Doa

Text

Injil Lukas Injil Doa


1020960101226.4 SUH iPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1020961102226.4 SUH iPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1020962103226.4 SUH iPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
1020963104226.4 SUH iPERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
“… ketika saya membersihkan kamarnya, saya temukan doa-doa pribadi yang ditulis tangan di balik kertas sisa penanggalan. Doa-doa itu mencerminkan pergumulan hidupnya. Baru atas dasar doa-doa itu, saya mengenal siapa kakak saya itu dengan lebih baik dan perjuangan hidupnya.” Dan, Emmanuel Levinas, seorang pemikir ulung, pernah menulis mengenai doa yang biasanya diucapkan sebelum makan. Ia bertanya, mengapa kita berdoa sebelum makan? Kita berdoa sebelum makan karena kita ingin menyadarkan diri kita bahwa makanan adalah anugerah. Apa artinya memandang makanan sebagai anugerah? Artinya, kita ingin memandang makanan–dan semua hal yang ada pada kita–bukan sebagai hasil jerih lelah kita sendiri, atau hak yang tidak dapat dialihkan, melainkan sebagai pemberian yang harus disyukuri dan yang juga merupakan hak orang lain.

Buku ini mengurai secara mendalam, lugas, sederhana, dan menarik tentang Injil Lukas: Sebuah Injil Doa. Lukas–lebih daripada para penginjil yang lain–menampilkan Yesus yang berdoa. Menurut Lukas, arah hidup Yesus adalah melaksanakan kehendak Bapa. Ketika orangtua-Nya mencari Dia, menemukan-Nya di Bait Allah dan bertanya, ”Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Judul Seri -
No. Panggil 226.4 SUH i
Penerbit Obor : Jakarta.,
Deskripsi Fisik viii + 71 hlm.; 20 cm.
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 978-979-565-874-0
Klasifikasi 226.4
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek Injil Lukas
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain