Ini merupakan buku serius pertama tentang orang Cina Khek di Singkawang, Kalimantan Barat. Dikerjakan selama 15 tahun, penulisnya siap dengan berbagai data. Ia menghimpun data seluk-beluk orang Cina di berbagai tempat di Indonesia, Singapura dan Belanda. Ia juga terjun ke lapangan mewawancarai orang Cina Khek yang masih diliputi trauma terhadap konflik antara ABRI melawan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Gerilya Kalimantan Utara (Paraku) pada 1967 yang mengakibatkan sekitar 50.000 orang Cina dipaksa pindah dari desa ke kota, sedangkan sebagian lainnya terbunuh. Hasilnya adalah sebuah karya yang gamblang dan menyeluruh mengenai masyarakat Cina Khek di Singkawang. Karya yang dapat dijadikan gambaran untuk menjawab persoalan: mengapa orang Cina masih sulit diterima sepenuhnya oleh orang Indonesia? Mengapa orang Cina harus mampu membuktikan loyalitas dirinya, baik secara politis maupun ekonomi terhadap negara Indonesia, kendati mereka telah berstatus warga negara Indonesia? Mengapa masih banyak orang Indonesia yang berpendapat bahwa "sekali Cina tetap Cina", meski orang Cina tersebut telah lama menetap di Indonesia? Adalah menarik buku ini tidak hanya menjawab itu semua, lebih jauh juga mampu hadir sebagai referensi yang lengkap menggambarkan antropologi budaya dan sejarah orang Cina Khek di Singkawang. Sebuah buku yang dapat dengan cepat memperkenalkan siapa itu orang Cina Khek di Singkawang.