Detail Cantuman
Text
Di Bawah Naungan Gunung Mutis: Pandangan-pandangan Religius Orang Dawan Di Timor Barat
1021557201 | 291.21 SAW d | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Dasar pemilihan judul buku ini dapat ditelusuri pada tradisi lisan yang hidup di antara setiap Orang Dawan bahwa Gunung Mutis selain karena merupakan gunung yang tertinggi di daerah Dawan bagian Barat, juga dan terlebih karena kekeramatannya. Orang Dawan percaya bahwa semakin tinggi sebuah gunung, semakin keramat dan suci gunung itu, maksudnya tempat itu. Gunung Mutis diyakini demikian.
Dalam berbagai cerita rakyat dikatakan bahwa pada zaman es, hanya puncak Gunung Mutis yang tetap kering. Di tempat itu pula, salah seorang leluhur Orang Dawan, Nai Fai tSutai Kune atau sering disebut juga Nai Laban, yang darinya nama Dawan diambil, diselamatkan dan menetap beberapa waktu. Kepada gunung keramat itu pula, orang Dawan menaruh kepercayaan bahwa semua orang yang meninggal harus diantar dan tinggal beberapa waktu di sana sebelum diteruskan ke masyarakat orang mati. Nama gunung itu sering disebut dalam doa-doa permintaan berkat dan perlindungan, selain penggunaannya sebagai kata kutukan, yang berarti membawa bahaya dan bencana bagi mereka yang dikutuk.
Sehingga buku mengabadikan beberapa aspek kebudayaan orang-orang Dawan yang terancam musnah, yang masih ditemukan pada beberapa tempat atau orang perorang. Karena itu, sistematisasi yang digunakan tidak bermaksud untuk menyampaikan urutan permasalahan awal dengan menggunakan tesis, antitesis dan berakhir dengan sintesis.
Dalam berbagai cerita rakyat dikatakan bahwa pada zaman es, hanya puncak Gunung Mutis yang tetap kering. Di tempat itu pula, salah seorang leluhur Orang Dawan, Nai Fai tSutai Kune atau sering disebut juga Nai Laban, yang darinya nama Dawan diambil, diselamatkan dan menetap beberapa waktu. Kepada gunung keramat itu pula, orang Dawan menaruh kepercayaan bahwa semua orang yang meninggal harus diantar dan tinggal beberapa waktu di sana sebelum diteruskan ke masyarakat orang mati. Nama gunung itu sering disebut dalam doa-doa permintaan berkat dan perlindungan, selain penggunaannya sebagai kata kutukan, yang berarti membawa bahaya dan bencana bagi mereka yang dikutuk.
Sehingga buku mengabadikan beberapa aspek kebudayaan orang-orang Dawan yang terancam musnah, yang masih ditemukan pada beberapa tempat atau orang perorang. Karena itu, sistematisasi yang digunakan tidak bermaksud untuk menyampaikan urutan permasalahan awal dengan menggunakan tesis, antitesis dan berakhir dengan sintesis.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 291.21 SAW d |
Penerbit | Nusa Indah : Ende., 2004 |
Deskripsi Fisik | 188 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-429-213-3 |
Klasifikasi | 291.21 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetaksn ke-1 |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Andreas Tefa Sawu |
Tidak tersedia versi lain