Detail Cantuman
Text
Ronggeng Dukuh Paruk
1022565101 | 813 TOH r | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1022566102 | 813 TOH r | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1022571103 | 813 TOH r | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1025216204 | 813 TOH r C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pendukuhan yang kecil, miskin, terpencil, dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya, dukuh itu merasa kehilangan jati diri. Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi. Cantik dan menggoda. Semua ingin pernah bersama ronggeng itu. Dari kaula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten. Namun malapetaka politik tahun 1965 membuat dukuh tersebut hancur, baik secara fisik maupun mental. Karena kebodohannya, mereka terbawa arus dan divonis sebagai manusia-manusia yang telah mengguncangkan negara ini. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan.
Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu. Namun pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia.
Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu. Namun pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 813 TOH r |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama : Jakarta., 2003 |
Deskripsi Fisik | 408 hlm.; 21 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-22-0196-3 |
Klasifikasi | 813 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-2 |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Ahmad Tohari |
Tidak tersedia versi lain