Cotton Malone, mantan agen lapangan Departemen Kehakiman, terpaksa meninggalkan kehidupannya yang tenang sebagai pedagang buku antik ketika mantan bosnya, Stephanie Nelle, dirampok di Kopenhagen. Stephanie datang ke Kopenhagen untuk memecahkan misteri yang telah ribuan tahun terpendam, mengenai harta karun dan pengetahuan rahasia para Ksatria Templar yang eksistensinya dianggap musnah pada abad ke-14. Tapi ada pihak lain yang juga menginginkan informasi rahasia itu. Raymond de Roquefort, biarawan dengan sepasukan anak buah yang siap mematuhi perintahnya. Berbekal buku catatan almarhum suami Stephanie, mereka berlomba mencari harta dan pengetahuan rahasia itu, dan semakin jauh Malone terlibat, semakin dia menyadari bukan hanya nyawa yang menjadi taruhan di sini. *** ...Teka-teki yang menyenangkan... pemikiran radikal tentang Kitab Suci yang pasti menimbulkan perdebatan..." --Wall Street Journal Karakter-karakter yang hidup dan potongan-potongan aksi yang membuat buku ini lebih enak dibaca... --Publisher's Weekly Thriller ala Da Vinci Code yang menjepitkan pahlawannya dalam konspirasi Kesatria Templar. Berry mengemas novelnya dalam pengetahuan Gnostik yang penuh rahasia tapi tetap membuat jagoan dan pembacanya menahan napas hingga akhir. --Barnes & Noble The Templar Legacy membuktikan usaha terbaik Berry: seru, plot yang mengalir, ditulis dengan bagus, riset yang mendalam, dan sulit diletakkan bila kita sudah membacanya... Berry melakukan sesuatu yang tidak dilakukan [Dan] Brown dalam Da Vinci Code---menyampaikan thriller relijius yang bukan seru-seruan semata tapi lebih menekankan pada akhir yang memuaskan yang sesuai dengan karakter, ide, dan tema buku ini.