SIAPA sesungguhnya Michel Foucault, sosok yang pernah mengguncang jagat akademis Eropa ini? Drefyus dan Rabinow, dua komentator Foucault, pernah harus merevisi kategori strukturalis yang diatributkan padanya Kelompok Marxis menyebutnya penghianat. Kalangan Liberal menuduhnya teknokrat. Dedengkot konservatif memanggilnya anarkis sayap kiri. Seorang professor Amerika mengejeknya sebagai Crypto-Marxis

BEGITULAH Foucault. Dengan citarasa bahasanya yang tajam mengguncang, ia mencoba menyusup dalam gelap pekatnya menara modernism dan semua kekuasaan yang berpotensi absolut. Tak ayal lagi, kehadirannya membawa seberkas api asa bagi masa depan sejarah pemikiran manusia yang terancam stagnan dan bangkrut.

NAMUN, sosok ini dan karya-karyanya kerap disalahpahami lantaran pilihan diksinya yang liar dan mandakik yang tak gampang dicema oleh nalar yang pas-pasan. Buku ini membantu Anda untuk keluar dan belitan soal itu. Buku ini merupakan sekumpulan wawancara dan esai Foucault yang tidak biasa dan akumulasi perbincangan dan review yang bernas dalam buku ini. Anda diharapkan bisa memetakan lanskap epistemik pemikiran Foucault yang katanya rumit dan menjengkelkan itu. Pas Kiranya, sebelum Anda mengonsumsi karya-karyanya seperti the Birth of Clinic, Archeology of Human Sciences, Disciplines and Punish, Madness and Civilization, serta trilogi The History of Sexuality, terlebih dahulu membaca buku ini sebagai pengantar.

Buku ini berbicara banyak mengenai metodologi dan epistemologi, dua hal yang dianggap sangat penting dalam perbincangan tentang produksi pengetahuan. Michael Foucault mungkin satu-satunya filsuf Prancis yang masih berbicara dengan suatu gaya yang masih bisa dimengerti oleh khalayak luas. Inilah buku yang merangkum esai-esai dan wawancara terpenting Foucault yang dilakukan setelah sepuluh tahun kematiannya.