Dalam satu abad terakhir, sains—dan pasangannya, teknologi—barangkali merupakan salah satu penggerak penting, kalau bukan terpenting, perubahan sejarah umat manusia. Cara hidup, bekerja, berkomunikasi, berbelanja, berwisata, bersekolah, bahkan beragama difasilitasi—dan sekaligus ditentukan dan dipengaruhi—oleh teknologi komunikasi dan informasi.

Lalu, ada agama, yang bermain di wilayah lain kehidupan manusia: moral, psikologi dan spiritualitas. Namun, selama ini tak sedikit yang mengira bahwa agama seperti ini sudah tak relevan lagi. Ia hanya peninggalan masa lampau, ketika manusia belum mencapai kematangan rasionalnya. Benarkah?

Buku ini ingin mengambil jalan moderat dengan menawarkan upaya dialog antara keduanya. Ada apreasi atas segi-segi sains yang bermanfaat bagi agama, terutama dalam menyingkap kenyataan fisikal-empiris alam semesta dan aplikasinya dalam kehidupan manusia. Ada pengakuan bahwa agama mengandung segi-segi yang dapat memberi kontribusi pada sains, terutama menyangkut inspirasi, nilai, dan tujuan.

Ditulis dengan gaya populer, isu-isu sains/agama yang tampak berat pun dapat dinikmati dengan ringan, tanpa kehilangan argumen-argumen penting.