Detail Cantuman

Image of Sastra Indonesia Awal; Kontribusi Orang Tionghoa

Text

Sastra Indonesia Awal; Kontribusi Orang Tionghoa


1025223201809 SAL s C-1PERPUSTAKAAN KAMPUS 1Tersedia
Novel Indonesia pertama bukanlah Azab dan Sengsara, tetapi Tjhit Liap Seng (Bintang Tujuh). Bukan terbit awal 1920-an tetapi 35 tahun sebelumnya. Bukan buah pena Merari Siregar, seorang Batak, melainkan seorang Tionghoa dari Bogor, Lie Kim Hok. Malah karangan Lie Kim Hok itu didahului oleh aktivitas penulis peranakan lain yang sejak tahun 1850-an dengan munculnya dunia pers dan penerbitan, atau bahkan lebih awal lagi dalam bentuk naskah tulisan tangan, telah menerjemahkan ratusan novel dari bahasa Tionghoa.

Data-data ini mengundang kita untuk memandang kesusastraan Indonesia modern dengan mata baru. Seberapa luas sastra peranakan itu? Seberapa jauh berinteraksi dengan kesusastraan yang diciptakan orang pribumi? Bagaimana hubungannya dengan sastra Tionghoa dan Eropa? Apa relevansinya bagi masyarakat Indonesia kini?

Claudine Salmon, seorang pakar dari Prancis telah 40 tahun meneliti masyarakat Tionghoa dari segi sejarah, sosial, dan sastra. Buku ini merangkum 20 artikel yang pernah ditulisnya tentang sastra Tionghoa Peranakan dari paruh kedua abad ke-19 sampai masa awal kemerdekaan.
Judul Seri -
No. Panggil 809 SAL s
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia : Jakarta.,
Deskripsi Fisik 562 hlm.; ils.; 24 cm
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN 978-979-91-0294-2
Klasifikasi 809
Tipe Isi -
Tipe Media -
Tipe Pembawa -
Edisi Cetakan ke-1
Subyek Sastra
Info Detil Spesifik -
Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain