Detail Cantuman
Text
Literasi Politik: Dinamika Konsolidasi Demokrasi Indonesia Pascareformasi
1025922101 | 320.224 LIT l C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1025923102 | 320.224 LIT l C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1025924103 | 320.224 LIT l C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-15) |
1025925104 | 320.224 LIT l C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Buku ini berupaya menghadirkan kajian seputar literasi politik. Tema ini sangat penting, terkait dengan konteks politik Indonesia yang sedang mengonsolidasikan demokrasinya pascabergulirnya reformasi pada tahun 1998. Tentu, transformasi kesejarahan Indonesia sebagai negara demokratis harus didokumentasikan, dideskripsikan, dianalisis, dikritik, dan diberikan masukan secara terus-menerus agar kondisinya terus membaik dan konsolidatif.
Benang merah buku ini terletak pada kajian tentang urgensi literasi politik di tengah ragam persoalan dalam proses dan tahapan penyelenggaraan kontestasi elektoral. Pada Pemilu 2019, kali pertama dalam sejarah politik Indonesia, Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif digelar serentak dalam waktu bersamaan. Tentu saja masih banyak memunculkan kekurangan yang harus kita perhatikan dan diberi sejumlah masukan konstruktif. Pun demikian, dengan penyelenggaraan Pilkada serentak. Misalnya, Pilkada serentak 2015, 2017, dan 2018 yang sudah dilalui bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki diri.
Literasi politik bukan semata tentang pengetahuan, melainkan juga tentang skill atau keterampilan dalam mengakses, mengkomparasikan, dan mengomunikasikannya kepada orang lain. Hal lain, yakni sikap politik warga negara yang lebih otonom dan berlandaskan keajekan nalar.
Benang merah buku ini terletak pada kajian tentang urgensi literasi politik di tengah ragam persoalan dalam proses dan tahapan penyelenggaraan kontestasi elektoral. Pada Pemilu 2019, kali pertama dalam sejarah politik Indonesia, Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif digelar serentak dalam waktu bersamaan. Tentu saja masih banyak memunculkan kekurangan yang harus kita perhatikan dan diberi sejumlah masukan konstruktif. Pun demikian, dengan penyelenggaraan Pilkada serentak. Misalnya, Pilkada serentak 2015, 2017, dan 2018 yang sudah dilalui bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki diri.
Literasi politik bukan semata tentang pengetahuan, melainkan juga tentang skill atau keterampilan dalam mengakses, mengkomparasikan, dan mengomunikasikannya kepada orang lain. Hal lain, yakni sikap politik warga negara yang lebih otonom dan berlandaskan keajekan nalar.
Judul Seri | - |
No. Panggil | 320.224 LIT l |
Penerbit | IRCiSoD : Yogykarta., 2019 |
Deskripsi Fisik | 324 hlm.; 24 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-7696-89-1 |
Klasifikasi | 320.224 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Literasi Politik |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Gun Gun Heryanto dkk |
Tidak tersedia versi lain