Buku ini adalah sebuah usaha merefleksikan keberadaan Gereja di tengah pandemi dan pasca-pandemi Covid-19. Pasalnya, tidak satu pun dari kita termasuk Gereja sebagai komunitas umat beriman yang luput dari dampak pandemi ini. Saat bersamaan, fakta aktivitas digital juga menjadi hal yang tak dapat disangkal ada dalam kehidupan kita dan bisa dikatakan sebagai dampak langsung dari pandemi ini. Di hadapan fakta-fakta ini, muncul pertanyaan-pertanyaan, antara lain, yakni: Apakah aktivitas rohani yang dilangsungkan secara digital akan membuat umat beriman kemudian merasa cukup tanpa kerinduan perjumpaan rohani secara jasmaniah? Apakah Gereja sebagai persekutuan dan gerakan umat beriman menjadi kenyata an digital melulu? Apa yang Tuhan kehendaki untuk kita sebagai Gereja di masa pandemi? Ke mana Tuhan akan menuntun kita pascapandemi ini? Apa yang mesti kita lakukan sebagai komunitas orang-orang yang percaya kepada-Nya? Para pengajar Prodi Filsafat Keilahian STF Driyarkara, Jakarta, menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dari tilikan historis, biblis, dogmatik, eklesiologis, moral, pastoral, dan spiritual.

Seri Teologi Driyarkara yang dipersembahkan oleh para dosen Program Studi Filsafat Keilahian Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, merupakan suatu upaya menawarkan bacaan teologis kepada khalayak umum. Bagi mereka, yang karena tugas dan peranannya terus-menerus menjalankan refleksi teologis, Seri Teologi Driyarkara ini diharapkan dapat menjadi sarana ”on going formation”, atau setidak-tidaknya memberikan penyegaran dalam refleksi serta pengetahuan teologi.