Detail Cantuman
Text
Polemik Sains: Sebuah Diskursus Pemikiran
1028480101 | 500 POL p C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1028481102 | 500 POL p C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1028482103 | 500 POL p C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1028483104 | 500 POL p C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Ada satu percakapan yang melibatkan Einstein di Princeton tahun 1946. Para saintis ditanya, “Anda bisa membuat bom atom. Bisa menelaah struktur atom, tapi tidak bisa men-device secara politik, yang membikin atom tidak merusak kita?”
Einstein menjawab, “Itu sederhana. Sebab politik lebih susah daripada fisika.”
Einstein tidak mengglorifikasi sains. Dan memang tidak sepatutnya diglorifikasi. Dalam banyak hal, sains itu pemilik problem. Dan itu bukan soal baru. Sains itu prestasinya luar biasa dan karena itu memperoleh otoritasnya.
Dalam pemikiran mutakhir, sejak abad ke-19, mulai ada kritik terhadap sains. Martin Heidegger mengatakan, “Science doesn’t think.”
Einstein menjawab, “Itu sederhana. Sebab politik lebih susah daripada fisika.”
Einstein tidak mengglorifikasi sains. Dan memang tidak sepatutnya diglorifikasi. Dalam banyak hal, sains itu pemilik problem. Dan itu bukan soal baru. Sains itu prestasinya luar biasa dan karena itu memperoleh otoritasnya.
Dalam pemikiran mutakhir, sejak abad ke-19, mulai ada kritik terhadap sains. Martin Heidegger mengatakan, “Science doesn’t think.”
Judul Seri | - |
No. Panggil | 500 POL p |
Penerbit | IRCiSoD : Yogyakarta., 2021 |
Deskripsi Fisik | 340 hlm.; 20 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-6699-24-9 |
Klasifikasi | 500 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Polemik Sains |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Goenawan Mohaman ([et al]) |
Tidak tersedia versi lain