Detail Cantuman
Text
Melawan Ketergantungan Pada Minyak Bumi: Minyak Nabati dan Biodiesel Sebagai Alternatif dan Gerakan
1028928101 | 662.662 SYA m C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1028929102 | 662.662 SYA m C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
Sebagai negara yang memiliki cadangan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam ketersediaan dan kecukupan sumber daya energi, khususnya BBM. Ini terkait dengan ketergantungan pemerintah pada impor BBM yang memberatkan anggaran belanja negara.
Kebangkrutan ekonomi dan fluktuasi harga minyak internasional akibat makin menipisnya cadangan minyak dunia membuat pemerintah terpaksa memangkas subsidi BBM. Di samping itu, banyak kajian membuktikan bahwa penggunaan bahan bakar fosil secara ekologis berdampak pada pemanasan global, naiknya suhu permukaan bumi, melelehnya es di kutub, dan koyaknya lapisan ozon.
Suhu permukaan bumi menjadi bertam-bah panas. Lapisan es tebal di kutub utara dan kutub selatan (benua Antartika)yang tadinya sudah enak-enak tidur di sana selama jutaan tahun tanpa ada yang mengganggunyasekarang mulai mencair. Akibatnya, permukaan air laut pun mulai naik, sehingga kota-kota metropolitan yang umumnya berlokasi di pantai-pantai terancam tenggelam.
Coca-cola atau minuman dingin sejenisnya, enak diminum saat dingin, karena adanya kandungan CO2 yang memang sengaja dimasukkan oleh pabrik pembuatnya. Tapi, apabila minuman ini dipanasi, maka CO2 nya pun terbang (menguap) semua, rasanya jadi hambar, cuma air manis biasa saja.
Ibarat Sysiphus dalam mitos Yunani Kuno, yang tak pernah dapat menyelesaikan tugasnya mengangkut batu ke puncak bukit karena setiap dia selesai meletakkannya di puncak, batu itu menggelinding kembali ke kaki bukit sejarah penemuan baru ilmu dan teknologi modern juga penuh dengan riwa-yat tragis semacam itu.
Pada saat ilmu dan teknologi mulai menemukan jawabannya, telah muncul pula persoalan baru yang jauh lebih ruwet lagi, seringkali justru oleh dampak-samping dari penemuan baru ilmu dan teknologi itu sendiri. Isu bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia telah menjadi sesuatu yang sama mudah terbakarnya seperti BBM itu sendiri. Mengapa?
Kebangkrutan ekonomi dan fluktuasi harga minyak internasional akibat makin menipisnya cadangan minyak dunia membuat pemerintah terpaksa memangkas subsidi BBM. Di samping itu, banyak kajian membuktikan bahwa penggunaan bahan bakar fosil secara ekologis berdampak pada pemanasan global, naiknya suhu permukaan bumi, melelehnya es di kutub, dan koyaknya lapisan ozon.
Suhu permukaan bumi menjadi bertam-bah panas. Lapisan es tebal di kutub utara dan kutub selatan (benua Antartika)yang tadinya sudah enak-enak tidur di sana selama jutaan tahun tanpa ada yang mengganggunyasekarang mulai mencair. Akibatnya, permukaan air laut pun mulai naik, sehingga kota-kota metropolitan yang umumnya berlokasi di pantai-pantai terancam tenggelam.
Coca-cola atau minuman dingin sejenisnya, enak diminum saat dingin, karena adanya kandungan CO2 yang memang sengaja dimasukkan oleh pabrik pembuatnya. Tapi, apabila minuman ini dipanasi, maka CO2 nya pun terbang (menguap) semua, rasanya jadi hambar, cuma air manis biasa saja.
Ibarat Sysiphus dalam mitos Yunani Kuno, yang tak pernah dapat menyelesaikan tugasnya mengangkut batu ke puncak bukit karena setiap dia selesai meletakkannya di puncak, batu itu menggelinding kembali ke kaki bukit sejarah penemuan baru ilmu dan teknologi modern juga penuh dengan riwa-yat tragis semacam itu.
Pada saat ilmu dan teknologi mulai menemukan jawabannya, telah muncul pula persoalan baru yang jauh lebih ruwet lagi, seringkali justru oleh dampak-samping dari penemuan baru ilmu dan teknologi itu sendiri. Isu bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia telah menjadi sesuatu yang sama mudah terbakarnya seperti BBM itu sendiri. Mengapa?
Judul Seri | - |
No. Panggil | 662.662 SYA m |
Penerbit | Fellowship Program, INSIST Press & LPTP : Yogyakarta., 2004 |
Deskripsi Fisik | xi + 214 hlm.; ils.; 22,5 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 979-3457-35-X |
Klasifikasi | 662.662 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Minyak Nabati BioDiesel Bahan Bakar |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Effendi Syarief |
Tidak tersedia versi lain