Detail Cantuman
Text
Filsafat Spinoza
1029521101 | 180 COP f7 C-1 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1029522102 | 180 COP f7 C-2 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1029523103 | 180 COP f7 C-3 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
1029524104 | 180 COP f7 C-4 | PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 | Tersedia |
BARUCH SPINOZA lahir di Amsterdam pada tanggal 24 November 1632. Dia berasal dari keluarga Yahudi Portugis yang berimigrasi ke Belanda menjelang akhir abad keenam belas. Ide yang paling mencolok dari filosofi Spinoza adalah bahwa hanya ada satu substansi, substansi ketuhanan yang tak terbatas yang diidentifikasi dengan Alam; Deus sive Natura.
Karya utamanya yang berjudul Etika bukanlah tanpa maksud apa-apa: ia tertarik terhadap pencapaian kedamaian pikiran yang sejati dan pembebasan manusia dari perbudakan nafsu. Dalam pernyataan terkenal pada pembukaan Traktat tentang Perbaikan dan Pemahaman ia membicarakan pengalamannya tentang kesombongan dan kesia-siaan dari kekayaan, ketenaran, dan kenikmatan, tentang pencarian kebahagiaan tertinggi dan kebaikan paling agung, karena “cinta terhadap suatu hal yang abadi dan tidak terbatas itu sendiri memberikan kedamaian bagi pikiran, dan membebaskan dari seluruh rasa sakit; karenanya itu sangat diidamkan dan dicari melalui segenap kekuatan kita”.
Tentu saja, menafsirkan Spinoza adalah hal yang penting dan berbagai istilah dan frase-frase harus dipahami dalam arti definisinya dan tidak dalam arti ‘bahasa biasa’. Buku ini menyajikan penafsiran tersebut sehingga pembaca akan lebih mudah untuk mendekati maksud-maksud Spinoza.
Buku Seri Tokoh Filsafat diterjemahkan dari karya termasyhur Frederick Charles Copleston, seorang pendeta Yesuit Inggris, yang sebelumnya diterbitkan dalam sembilan jilid antara tahun 1946 dan 1975. Sebagaimana dicatat oleh The Encyclopedia Britannica, karya ini adalah “teks dasar pengantar filsafat untuk ribuan siswa universitas, khususnya dalam edisi paperback AS-nya.”
Karya utamanya yang berjudul Etika bukanlah tanpa maksud apa-apa: ia tertarik terhadap pencapaian kedamaian pikiran yang sejati dan pembebasan manusia dari perbudakan nafsu. Dalam pernyataan terkenal pada pembukaan Traktat tentang Perbaikan dan Pemahaman ia membicarakan pengalamannya tentang kesombongan dan kesia-siaan dari kekayaan, ketenaran, dan kenikmatan, tentang pencarian kebahagiaan tertinggi dan kebaikan paling agung, karena “cinta terhadap suatu hal yang abadi dan tidak terbatas itu sendiri memberikan kedamaian bagi pikiran, dan membebaskan dari seluruh rasa sakit; karenanya itu sangat diidamkan dan dicari melalui segenap kekuatan kita”.
Tentu saja, menafsirkan Spinoza adalah hal yang penting dan berbagai istilah dan frase-frase harus dipahami dalam arti definisinya dan tidak dalam arti ‘bahasa biasa’. Buku ini menyajikan penafsiran tersebut sehingga pembaca akan lebih mudah untuk mendekati maksud-maksud Spinoza.
Buku Seri Tokoh Filsafat diterjemahkan dari karya termasyhur Frederick Charles Copleston, seorang pendeta Yesuit Inggris, yang sebelumnya diterbitkan dalam sembilan jilid antara tahun 1946 dan 1975. Sebagaimana dicatat oleh The Encyclopedia Britannica, karya ini adalah “teks dasar pengantar filsafat untuk ribuan siswa universitas, khususnya dalam edisi paperback AS-nya.”
Judul Seri | Seri Tokoh Filsafat 7 |
No. Panggil | 180 COP f7 |
Penerbit | BASABASI : Yogyakarta., 2021 |
Deskripsi Fisik | 144 hlm.; 19 cm. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-623-305-229-0 |
Klasifikasi | 180 |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | Cetakan ke-1 |
Subyek | Tokoh Filsafat - Spinoza |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | Frederick Copleston |
Tidak tersedia versi lain