Ritual piong dalam masyarakat Sikka pada umumnya dan masyarakat Halehebing pada khususnya merupakan ritus yang lahir sebagai bentuk pernyataan iman masyarakat akan Wujud Tertinggi yang pada umumnya dikenal sebagai Tuhan. Namun, masih banyak orang yang memandang ritus piong dengan sebelah mata sehingga belum dapat menyadari nilai religius yang terkandung dalam ritus piong yang dapat dihubungkan dengan devosi kepada orang kudus dalam gereja Katolik. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap ritus piong dalam masyarakat Halehebing dan melakukan perbandingan dengan devosi kepada orang kudus dalam tardisi gereja.